Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai penunjukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Manivest) Luhut Binsar Panjaitan untuk memimpin Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung memberi kesan Luhut memang orang yang paling dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jokowi terkesan merasa nyaman bila pekerjaan strategis diserahkan kepada Luhut. Sepertinya ada keyakinan bagi Jokowi, semua pekerjaan yang diberikan kepada Luhut akan dapat diselesaikan dengan baik," kata Jamiluddin dalam keterangannya, Senin (11/10).
Penunjukan Luhut sebagai Komite Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung, seiring diterbitkannya Perpres Nomor 93 Tahun 2021 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung yang diteken Jokowi beberapa waktu lalu. Dalam Perpres tersebut ditetapkan bahwa Luhut memimpin Komite Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung.
"Karena itu, di masyarakat Luhut kerap disebut menteri semua urusan. Pokoknya, semua yang diurus Luhut seolah-olah akan beres," sambung Jamiluddin.
Menurut dia, kepercayaan yang besar terhadap Luhut tentu dapat memberi kesan kurang baik terhadap kabinet Presiden Jokowi. Bisa jadi, anggota kabinet lain tidak berkenan atas kepercayaan yang berlebihan kepada Luhut. "Terutama anggota kabinet yang kemampuannya lebih baik daripada Luhut," ujarnya.
Selain itu, lanjut Jamiluddin, kepercayaan kepada Luhut dapat memberi dua makna. Pertama, Luhut diberi banyak jabatan karena Jokowi kemungkinan menilainya memiliki banyak bakat (multitalenta). Luhut dianggap sosok serba bisa untuk memimpin lembaga berbagai bidang, dan Jokowi yakin akan berhasil.
"Memang beberapa tugas yang diberikan Jokowi kepada Luhut ada hasilnya. Salah satunya, Luhut dinilai berhasil memimpin penanganan pandemi Covid-19 di Jawa dan Bali," ungkap Jamiluddin.
Kedua, Luhut ditunjuk memimpin berbagai bidang bisa jadi untuk menjadi bumper pemimpin yang sesungguhnya. Luhut kemungkinan dianggap sosok yang mampu menutupi kekurangan dan melindungi pemimpinnya.
"Masyarakat tentu dapat menilai sendiri Luhut masuk klasifikasi pemimpin yang mana. Pemimpin yang memang serba bisa atau pemimpin yang dapat menutupi kekurangan pemimpinnya (bumper)," katanya.