Secara global penyakit stroke semakin berkembang dengan kondisi yang memprihatinkan. Data Our World in Data pada 2021 dan IHME pada 2019 menunjukkan perbandingan tren penyakit stroke pada 2013 sebanyak 14,8%, sedangkan pada 2018 terjadi peningkatan menjadi 21,8%.
“Melihat permasalahan stroke di dunia, 1 dari 4 orang di dunia akan mengalami stroke. Kemudian kasus stroke baru yaitu sekitar 13,7 juta orang per tahun dan 80 juta penyintas stroke di dunia, serta 116 juta tahun produktif hilang karena stroke. Kemudian juga 116 juta orang meninggal karena stroke,” ucap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Eva Susanti, melalui Temu Media: Peringatan Hari Stroke Sedunia 2022, pada Senin (25/10/2022).
Sementara itu, melansir dari data WHO secara global, penyakit tidak menular (PTM) membunuh 41 juta jiwa setiap tahunnya, atau setara dengan 71% kematian secara global. Kemudian 15 juta jiwa di antaranya meninggal pada usia 30-69 tahun, lalu 85% kematian dini pada negara berekonomi rendah hingga menengah, dan hampir seperempatnya (22%)
Menurut data tersebut, hipertensi, diabetes, dan obesitas menjadi tren penyakit yang berada di posisi 5 besar sebagai faktor risiko yang menyebabkan beban penyakit di dunia. Eva mengatakan, dari data tersebut seluruh masyarakat baik di Indonesia, maupun secara global, diharapkan berkaca dan menyadari pentingnya hidup sehat dengan memperbanyak makanan bergizi, rajin berolahraga, dan menjauhi perilaku buruk seperti merokok dan minuman beralkohol.