close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Personel Brimob Polri berjalan menuju Mapolrestabes Medan pascabom bunuh diri di Sumut, Rabu (13/11)./ Antara Foto
icon caption
Personel Brimob Polri berjalan menuju Mapolrestabes Medan pascabom bunuh diri di Sumut, Rabu (13/11)./ Antara Foto
Nasional
Jumat, 22 November 2019 07:47

Penyisiran teroris berlanjut hingga Natal dan Tahun Baru 2020

Aparat telah menangkap 74 terduga teroris pascaserangan teror di Polrestabes Medan.
swipe

Aparat kepolisian telah menangkap 74 orang terduga teroris pascaserangan bom bunuh diri di Polrestabes Medan. Meski begitu, polisi masih akan terus melakukan pencarian untuk mengungkap keberadaan terduga teroris.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Argo Yuwono mengatakan, operasi pencarian terus digiatkan, terlebih jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2020.

"Tentunya dengan tetap mengedepankan soft approach. Terlebih jelang persiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/11).

Menurutnya, untuk mengungkap keberadaan para terduga teroris, polisi tidak dapat bekerja sendirian. Polri mendapat bantuan dari TNI dan masyarakat. 

Saat ini, tim Densus 88 telah menangkap 74 orang terduga teroris pascaserangan teror bom bunuh diri di Polrestabes Medan. Namun, Argo tak mengungkap lokasi penangkapan puluhan terduga teroris tersebut.

"Sebanyak 74 orang yang sudah ditahan. Daerah mana saja, masih menunggu dari Densus 88," ucapnya.

Kemarin, Densus 88 dan aparat Polda Sumatera Utara memusnahkan bom di lahan perkebunan PTPN, Desa Klumpang Kebon, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (22/11). 

Kepala Sub Detasemen Penjinak Bom Gegana Brimob Polda Sumut AKP Daud Pelawi mengatakan, bom yang dimusnahkan merupakan barang bukti jaringan kelompok teror yang menyerang Polrestabes Medan. Bom didapat dari penggeledahan di tambak milik HBL, salah seorang terduga teroris jaringan penyerang Polrestabes Medan, yang ditemukan di Canang Kering, Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.

"Pemusnahan bom itu menggunakan metode pendistrakteran, sedangkan bom hari Senin (18/11) secara disposal, yakni dihancurkan," ujarnya.

Dia menjelaskan, pendistrakteran adalah pemisahan komponen peledak dari rangkaian bom. Menurutnya, ada sejumlah bom yang dimusnahkan dengan cara tersebut. 

"Ada beberapa buah. Kami pisahkan dari casing-nya, kabel switch-nya, dan inisiator, serta isinya berupa paku dan beberapa komponen lainnya," katanya.

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan