close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Perayaan Waisak di Wihara Ekayana Arama. Alinea.id/Kudus Purnomo Wahidin
icon caption
Perayaan Waisak di Wihara Ekayana Arama. Alinea.id/Kudus Purnomo Wahidin
Nasional
Minggu, 19 Mei 2019 14:03

Perayaan Waisak di Wihara Ekayana Arama usung tema cinta Tanah Air

Menteri PANRB yang hadir dalam dalam peringatan Waisak di Wihara Ekayana Arama berpesan bahwa persatuan dan keberagaman harus dijaga.
swipe

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB), Syafruddin beserta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono menghadiri perayaan Waisak 2563 Saka di Wihara Ekayana Arama (Indonesia Buddhist Center), Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (19/4).

Dalam kesempatan tersebut, Syafruddin berpesan bahwa persatuan dan keberagaman harus terus dijaga oleh seluruh umat beragama di Indonesia.

"Karena kita ketahui bangsa Indonesia itu beragam budaya. Keragaman itu adalah sebuah simbiosis. Kebersamaan itu harus kita jaga betul," katanya.

Hal senada disampaikan Gatot. Dia berharap Hari Raya Waisak menjadi momentum untuk kembali merajut persatuan bangsa yang sempat merenggang karena perbedaan pilihan politik dalam Pemilu 2019.

"Saat kampanye mungkin di antara kita yang ada disini mungkin punya perbedaan pilihan, itu hal wajar dalam demokrasi. Tetap tentunya pencoblosan sudah selesai, mari kita bersatu kembali. Hari Raya Waisak mari kita jadikan momentum bersama," tambahnya.

Karenanya, Gatot meminta seluruh pihak tidak mempermasalahkan perbedaan yang ada demi keutuhan bangsa.

"Indonesia ditakdirkan adalah negara yang berbeda-beda, itu kekayaan kita semua, harus jadi kebanggaan kita. Mari kita cari persamaan yang ada di antara perbedaan yang ada untuk bangun negara ini," kata Gatot.

Dalam Hari Raya Waisak tahun ini Wihara Ekayana Arama mengusung tema "Mencintai Tanah Air Indonesia".

Bendahara Umum DPP Sangha Agung Indonesia Bhante Nyanagupta mengatakan, tema itu sengaja dipilih untuk merekatkan kembali masyarakat pasca-Pemilu 2019. Menurut Bhante, pemilu telah memicu friksi di masyarakat. 

"Kami mengambil tema 'Mencintai Tanah Air Indonesia' karena kami melihat bahwa semangat cinta Tanah Air akan terus kita gaungkan karena kita melihat banyak terjadi friksi di masyarakat melakukan politik identitas sehingga melupakan kebhinekaan. Padahal walau kita berbeda secara agama dan pilihan politik tetapi kita adalah satu bangsa Indonesia," katanya.

Bhante pun mengajak masyarakat untuk menyudahi persaingan politik. "Marilah bekerja sama untuk mewujudkan semangat cinta Tanah Air,"imbuhnya.

Perayaan Hari Raya Waisak di Wihara Ekayana Arama dihadiri sekitar 10.000 umat Buddha dari berbagai wilayah. Ketua Ekayana Peduli, Husen Danavira, selaku panitia mengatakan, jumlah tersebut selalu naik tiap tahunnya. 

"Tahun kemarin itu ada sekitar 8.000 umat. Tiap tahunnya yang datang itu memang meningkat," ujar Husen.

Pantauan Alinea.id di lokasi, umat Buddha tidak hanya memenuhi area dalam Wihara Ekayana Arama, namun juga sampai ke halaman wihara.

Beratapkan tenda, para umat Buddha begitu khusyuk dalam menjalani rangkaian ritual.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Khairisa Ferida
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan