Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kemarin (24/4) diterjang angin puting beliung. Hingga hari ini (25/4), Yogyakarta masih diguyur hujan lebat.
Akibat angin puting beliung yang menerjang sejumlah bangunan di dua wilayah dilaporkan mengalami kerusakan. Tim Reaksi Cepat Badang Penanggulangan Bencana Daerah DIY melaporkan bahwa kemarin akibat angin kencang dan hujan deras sejumlah rumah mengalami kerusakan parah.
Di Kampung Gendeng, dilaporkan rumah 20 Kepala Keluarga (KK) dilaporkan mengalami kerusakan. Sementara di Kabupaten Bantul, 34 rumah dilaporkan mengalami kerusakan. Plus, Kampus STMIK AKAKOM yang ruang kelasnya disebut mengalami kerusakan.
Hujan lebat dan angin kencang juga terjadi di sejumlah daerah. Pantauan dari berita Antara, daerah seperti, Lebak Banten, Sulawesi Utara, Bengkulu, Aceh, Bangka Belitung, Kendari, Jambi dan Bandar Lampung mengalami kondisi serupa seperti di Yogyakarta.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengingatkan agar masyarakat mewaspadai kemungkinan angin puting beliung pada musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau. Puting beliung umumnya meningkat saat musim pancaroba. Musim peralihan ditandai dengan hujan ekstrem yang sesaat.
Selain puting beliung, Sutopo juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai banjir, longsor, pohon tumbang dan dampak dari angin kencang.
Sutopo mengatakan BNPB dan badan penanggulangan bencana di sejumlah daerah sudah mengantisipasi kemungkinan bencana pada musim peralihan karena sudah sering berulang. Ia menyebut bahwa waktunya telah dikenali, makanya antisipasi sebenarnya sudah dilakukan saat menghadapi musim hujan yang lalu.
Misalnya dengan melakukan koordinasi penyiapan logistik, monitoring peringatan dini. Hingga, aktivasi posko darurat.
Banjir juga terpantau terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia seperti terjadi di Singkil, Aceh hingga Mamaju dan Bogor. Oleh karena itu, kordinasi dengan TNI, Polri, Dinas Sosial, PMI, relawan dan PLN perlu dilakukan guna mengantisipasi bencana alam yang bisa terjadi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten telah mengeluarkan peringatan waspada bencana alam sehubungan curah hujan. Sebab, jika hukan terus turun diperkirakan akan ada 42 desa yang mengalami banjir.
"Masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor harus meningkatkan kewaspadaan," tukas Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Kaprawi.