Majelis Nasional Korps Alumni HMI (MN KAHMI), merespons semakin tereskalasinya konflik antara Palestina dan Israel.
Menurut Koordinator Presidium MN KAHMI Ahmad Doli Kurnia Tandjung, selama lebih dari 75 tahun Israel menjajah Palestina, ribuan rakyat Palestina, perempuan, anak-anak, orang tua tidak bedosa tewas akibat kebiadaban tentara Zionis Israil. Israel tidak hanya membunuh tetapi juga mengusir dan merampas tanah warga Palestina.
Oleh karena itu, konflik berkepanjangan antara zionis Israel dan Rakyat Palestina memerlukan perhatian yang serius dari seluruh pemimpin dunia khususnya PBB untuk segera mengahiri aneksasi dan penjajahan Zionis Israil terhadap bangsa Palestina.
"Eksistensi zionis Israel di atas tanah bangsa Palestina tidak saja melanggar HAM tetapi juga sekaligus telah menyengsarakan kehidupan rakyat Palestina," kata dia dalam keterangan resminya, Selasa (10/10).
Karena itulah MN KAHMI menyampaikan, perlawanan rakyat Palestina terhadap zionis Israel merupakan keniscaayan untuk mempertahankan tanah airnya dan merebut kemerdekaannya.
"Kemerdakaan adalah hak segala bangsa, oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Perlawanan dalam bentuk apapun rakyat Palestina terhadap zionis Israil adalah sah untuk melawanan kebiadaban dan kedholiman," papar dia.
MN KAHMI juga mengutuk semua tindakan brutal tentara aparteid Zionis Israel terhadap warga Palestina
di Gaza yang menargetkan warga sipil, anak-anak, rumah rakyat, dan bangunan sosial lainnya bahkan fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit indonesia di Gaza. Kekerasan dan tindakan brutal tentara Israel jelas melanggar berbagai komitmen dan hukum internasional.
Untuk itu, MN KAHMI menyerukan kepada negara-negara anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam) termasuk Indonesia untuk terus menggelorakan persatuan Islam dan segera mengadakan emergency meetings untuk merespons konflik rakyat palestina dan zionis Israel. Sekaligus menyiapkan pemberian bantuan pangan dan kesehatan terhadap warga Gaza yang terancam terisolasi karena kepungan tentara zionis Israel.
"Menghargai dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pemerintah Indonesia, Malaysia dan Brunei yang telah mengeluarkan pernyataan bersama sebagai bentuk dukungan untuk Palestina dan mengkritik Zionis Israel.Menghargai dan memberikan apresasi yang tinggi terhadap berbagai upaya negara-negara anggota OKI dalam memperjuangkan suara kebenaran dan memberikan solusi konkret pada Sidang Darurat PBB ke-75," jelas dia.
Di sisi lain, MN KAHMI juga mengutuk dan menuntut pertanggungjawaban sikap pemerintah Amerika Serikat dan Uni Eropa beserta negara-negara pendukungnya karena telah membantu baik finansial maupun persenjataan atas kejahatan aparteid zionis Israel.
"Mengutuk keras kepada pemerintah Amerika Serikat dan Sekutu nya yang melakukan penolakan terhadap upaya mayoritas negara-negara anggota PBB untuk mengeluarkan seruan untuk gencatan senjata. Aliansi AS-Israel ini membuktikan bahwa mereka adalah inti dari poros kejahatan terorisme dunia," ucap dia.
Namun, MN KAHMI mendukung dan bersepakat dengan 18 butir resolusi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam pertemuan darurat menyikapi serangan brutal Zionis Israel. MN KAHMI juga mengimbau OKI dan Gerakan Non Blok yang berpedoman pada Prinsip Bandung untuk bersuara dan berfungsi lebih konkret, khusnya terkait dengan pembebasan Masjid Al Aqsa dan kemerdekaan Palestina.
"Perdamaian abadi akan dapat terwujud di bumi Palestina jika Bangsa Palestina di berikan haknya untuk merdeka sebagai jembatan untuk memiliki kemampuan mengurus bangsa dan masa depan rakyat nya sendiri," kata dia.
MN KAHMI juga menghargai dan memberikan apresiasi yang tinggi atas pernyataan pemerintahan Jokowi dan Menlu Retno Marsudi yang berdiri bersama banyak pemimpin dunia mengutuk serangan Israel dan menyatakan dengan tegas bahwa pemerintah Indonesia tidak akan mundur selangkah pun untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.