Persoalkan anggaran Formula E, NasDem: Lemah sekali pemikirannya

DKI Jakarta resmi menjadi tuan rumah dalam ajang balap mobil listrik ABB FIA Formula E. Keputusan tersebut diketahui berdasarkan penetapan FIA Motor Sport Council di Paris, Prancis, Jumat (15/10).

Penunjukan ini harus disambut gembira karena Jakarta setara dengan kota dunia lainnya. Ajang Formula E di ibu kota, sudah bisa dipastikan ada multiplier effect pada pemulihan ekonomi Indonesia, khususnya Jakarta.

Politikus Partai NasDem, Bestari Barus, menilai, membutuhkan nalar yang mumpuni untuk memahami apa yang akan didapat bangsa ini dari event Formula E.

"Jika yang selalu dipersoalkan pembiayaan. Artinya, Fraksi PDIP dan PSI DPRD DKI menilai Jakarta kota kelas tiga, yang harus mainnya kecil. Kok, lemah sekali pemikirannya," kata Bestari dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/10).

Gelaran Formula E, kata dia, membuat berjuta anak bangsa bangga karena Jakarta bisa menjadi tuan rumah event internasional. "Gubernur DKI sebagai penggagas tentu akan disebut namanya dan mendunia. Makanya, agar terlalu naif bila hal seperti ini dikhawatirkan," jelas dia. "Saya kira Anies jalan saja terus dan waktu akan memperlihatkan bahwa Jakarta layak dapat bintang," lanjut dia.

Sebelumnya, Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI, sekaligus inisiator penggunaan hak interpelasi, Rasyidi minta Gubernur DKI Anies Baswedan harus menjelaskan anggaran balapan mobil listrik Formula E melalui rapat paripurna interpelasi.

"Sikap saya tegas dan teman-teman fraksi serta rekan fraksi di PSI, tetap mendukung penggunaan hak interpelasi DPRD pada penyelenggaraan Formula E di Jakarta," kata Rasyidi kepada wartawan di gedung DPRD DKI, Selasa (19/10).

"Gubernur Anies harus terus terang menyampaikan penggunaan anggaran APBD dalam penyelenggaraan Formula E," sambungnya.