close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kapal selam KRI Alugoro-405 saat siap diresmikan pengoperasiannya, di Dermaga Fasilitas Kapal Selam PT PAL di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (11/4). / Antara Foto
icon caption
Kapal selam KRI Alugoro-405 saat siap diresmikan pengoperasiannya, di Dermaga Fasilitas Kapal Selam PT PAL di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (11/4). / Antara Foto
Nasional
Kamis, 11 April 2019 16:43

Pertama di Asean, RI luncurkan kapal selam buatan anak bangsa

Saat TNI disorot lemah, industri alat pertahanan justru berkembang dengan diluncurkan kapal selam pertama buatan anak bangsa.
swipe

Saat TNI disorot lemah, industri alat pertahanan justru berkembang dengan diluncurkan kapal selam pertama buatan anak bangsa.

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu meluncurkan kapal selam pertama buatan bangsa Indonesia yang diberi nama Alugoro di Dermaga Kapal Selam PT PAL Indonesia, Kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (11/4).

Kepala Dispenal Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal mengatakan kapal selam itu merupakan pesanan ketiga TNI Angkatan Laut, dan hasil kerja sama antara perusahaan BUMN PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co Ltd (DSME) Korea Selatan.

Kapal selam pertama yang bernama KRI Nagapasa-403 dirakit dan dibuat di Korea Selatan dan telah diresmikan pada 2 Agustus 2017 serta telah memperkuat armada RI, sedangkan kapal selam kedua bernama KRI Ardadedali 404 juga telah diresmikan di Galangan Daewoo, Korea.

Terkait nama, kata dia, Alugoro diambil dari cerita pewayangan, yang merupakan salah satu senjata berbentuk Gada dimiliki Prabu Baladewa yang merupakan tokoh wayang yang dikenal adil, tegas dan jujur.

Senjata Alugoro yang dimiliki Baladewa merupakan hadiah dari gurunya Batara Brama yang mengajarkan berbagai macam ilmu.

Senjata ini diberikan Batara Brama kepada Baladewa setelah dinyatakan lulus menuntut ilmu, dimana senjata ini memiliki kekuatan pemusnah berbentuk Gada dengan kedua ujungnya yang runcing.

Sebelumnya, nama Alugoro juga pernah digunakan sebagai nama kapal selam yang didatangkan dari Uni Soviet yaitu RI Alugoro–406 yang merupakan bagian dari paket pengiriman 12 kapal selam Whiskey Class.

Pemberian nama Alugoro diharapkan bisa menginsipirasi TNI AL agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya, serta kapal selam ini bisa menjadi senjata yang memiliki daya hancur yang besar dan dahsyat serta tidak pernah kalah dalam setiap peperangan.

Sementara itu, spesifikasi umum Kapal Selam Alugoro adalah berjenis Diesel Electric Submarine U209 / 1400 (KSDE U209 Chang Bogo Class), dan memiliki panjang keseluruhan 61,3 meter dengan kecepatan mencapai 21 knot ketika berada di bawah air.

Kapal tersebut mampu membawa 40 kru dengan kemampuan jelajah hingga 50 hari dan didesain dengan life time atau usia mencapai 30 tahun, dengan bobot sebesar 1.460 ton saat muncul di permukaan, dan bobot 1.596 ton ketika menyelam di bawah permukaan.

Diperhitungkan dunia

Sementara itu, Menhan Ryamizard Ryacudu menyebut pertahanan Indonesia saat ini mulai semakin diperhitungkan dunia, bahkan masuk di urutan 10 besar dunia.

"Peluncuran kapal selam ketiga ini adalah terobosan besar dalam industri pertahanan Indonesia, dan membuat Indonesia semakin diperhitungkan dunia," kata Ryamizard, saat peluncuran kapal selam ketiga di Dermaga Kapal Selam, PT PAL Indonesia, Surabaya.

Ia mengatakan, saat ini masyarakat Indonesia patut berbangga, bahwa pertahanan nasional sudah diperhitungkan dunia, dan telah maju sembilan langkah dibanding tahun 2014.

Oleh karena itu, dengan diresmikannya kapal selam ketiga ini akan semakin meningkatkan getaran efek kepada dunia dan membuat daya tempur nasional semakin diperhitungkan.

"Indonesia memang tidak mempunyai musuh negara, namun dengan peluncuran kapal selam ini menunjukkan bahwa kita mampu memenuhi alutsista sendiri, bahkan ke depan akan memiliki kemampuan menjual alutsista kepada negara lain," katanya.

Ia menjelaskan, kemampuan Indonesia membuat alat utama sistem senjata (alutsista) mandiri sesuai dengan cita-cita bangsa, yakni menjadi poros maritim dunia, dan keberadaan samudera merupakan tempat terpenting bagi Indonesia.

"Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin berterima kasih kepada BUMN PAL Indonesia yang sudah bekerja sama baik dengan Pemerintah Korea Selatan melalui Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co.Ltd (DSME) melalui proses Transfer of Technology (TOT)," katanya.

Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh mengaku berterima kasih atas kepercayaan Kemenhan kepada PT PAL Indonesia untuk pembangunan kapal selam.

Ia mengatakan, kapal selam ini pembangunannya didanai melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,5 triliun dari pengajuan awal Rp2,5 triliun.

"Adanya kapal selam yang diluncurkan hari ini, industri pertahanan Indonesia khususnya matra laut mendapatkan kekuatan baru, sebagai upaya penguatan sistem pertahanan negara dalam menjaga dari potensi ancaman yang ada," katanya.

Dengan peluncuran itu, Indonesia juga telah menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang telah mengembangkan dan membangun teknologi kapal selam. (Ant).

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan