close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Alissa Wahid. Foto tangkapan layar Youtube.
icon caption
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Alissa Wahid. Foto tangkapan layar Youtube.
Nasional
Selasa, 02 Agustus 2022 16:10

Pesan Alissa Wahid untuk PKB: Jangan jualan nama Gus Dur

Alissa Wahid berpesan kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) agar tidak 'menjual' nama Gus Dur dalam kontestasi politik.
swipe

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Alissa Wahid, berpesan kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) agar tidak 'menjual' nama Gus Dur dalam kontestasi politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Hal tersebut disampaikan Alissa sebagai respons terkait dimulainya pendaftaran partai politik peserta Pemilu 2024 yang dibuka KPU sejak Senin (1/8). Alissa adalah anak almarhum Abdurrahman 'Gus Dur' Wahid, pendiri PKB. 

"Kalau saya yang paling penting, karena belum bisa menjembatani dengan keluarga Ciganjur (tempat tinggal keluarga Gus Dur), jangan jualan nama Gus Dur. Sudah, itu saja buat PKB," kata Alissa kepada Alinea.id saat ditemui usai menghadiri Rakornas dan Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (2/8).

Alissa sebelumnya menolak untuk memberikan komentar terkait pendaftaran parpol jelang Pemilu 2024, terutama PKB. Namun, ia akhirnya menegaskan agar parpol yang diketuai Muhaimin Iskandar alias Cak Imin itu tidak membawa nama Gus Dur. 

Terkait berhasil atau tidaknya PKB di kontestasi politik 2024, Alissa menilai hal tersebut dikembalikan kepada internal partai.

"Mau berhasil atau enggak, ya itu tergantung mereka. Sudah itu saja," ujarnya.

Untuk diketahui, sebelumnya dinamika politik Indonesia sempat diwarnai perseteruan antara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Yenny Wahid. Hubungan Cak Imin dan Yenny Wahid sempat memanas dengan saling menyindir di media sosial Twitter. Cak Imin menilai Yenny Wahid yang mencampuri urusan internal PKB.

"Yenny itu bukan PKB, bikin partai sendiri saja gagal lolos, beberapa kali pemilu nyerang PKB enggak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya, jadi ngapain ikut-ikut ngatur PKB, hidupin saja partaimu yang gagal itu. PKB sudah aman nyaman kok," cuit Cak Imin melalui akun Twitter resminya, Kamis (23/6).

Sebaliknya, menurut Yenny, Cak Imin seharusnya tidak baper dengan pernyataan dirinya. Yenny mengatakan, dirinya merupakan kader PKB, namun bukan PKB pimpinan Cak Imin.

"Inggih Cak. Tapi ndak usah baper to, Cak. Memang benar, saya bukan PKB Cak Imin. Saya kan PKB Gus Dur," balas Yenny dalam cuitan akun media sosial Twitter pribadinya.

Yenny sendiri memang sempat menjadi Sekjen PKB pada periode 2005-2010. Namun, ia tersingkirkan melalui hasil musyawarah PKB pada April 2008.

Oleh karena itu, Yenny menegaskan, Cak Imin belum tentu bisa membuat partai seperti PKB. Karena sejak awal, Cak Imin disebut merebut kepemimpinan PKB.

"Cak Imin juga belum tentu lho bisa bikin partai sendiri, kan bisanya mengambil partai punya orang lain. Peace, Cak," ucap Yenny.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan