Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar puncak perayaan Lebaran Betawi untuk pertama kalinya di Lapangan Monas, Gambir, Jakarta Pusat.
Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pemilihan tempat perayaan hari jadi adat itu, diambil sebagai upaya mempererat persatuan warga Ibu Kota.
"Alhamdulillah hari ini kita bersama-sama merayakan Lebaran Betawi bertempat di Monas, sebagai sebuah tradisi baru yang kita akan terus kembangkan untuk menjaga persatuan, kerukunan, keguyuban dari masyarakat Betawi dan Jakarta semakin erat lagi," ujar Anies di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (21/7).
Perayaan Lebaran Betawi ke-12 kali ini, dilaksanakan sejak 19 Juli di lokasi yang sama. Sejak diselenggarakan, berbagai kegiatan dengan unsur kesenian Betawi digelar, mulai dari sohibul hikayat, tanjidor, gambus, marawis, palang pintu, tarian Betawi, atraksi silat Betawi, gambang kromong, hingga lenong.
Pada puncak perayaan, pertunjukan seni tersebut ditampilkan oleh perwakilan masing-masing pemerintah kota administrasi Jakarta Pusat, hingga Kepulauan Seribu, di hadapan Pemprov DKI Jakarta.
Menurut Anies, penyelenggaraan Lebaran Betawi sebagai tradisi yang terbilang baru, menjadi bentuk komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam melestarikan sekaligus mengembangkan budaya Betawi.
"Kita ingin Lebaran Betawi ini menjadi ajang silaturahmi sebagaimana niat awal ketika dimulai, tradisi itu bukan hanya dilestarikan, tradisi itu harus dikembangkan, dan Lebaran Betawi ini salah satu bentuk pengembangan tradisi Betawi," katanya.
Adapun tradisi Lebaran Betawi pertama kali berlangsung saat pemerintahan Gubernur ke-13 DKI Jakarta Fauzi Bowo. Saat itu, Lebaran Betawi diselenggarakan pada 18 Oktober 2008 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat dengan tema 'Lebaran Betawi, Lebaran untuk Semua'.
Sebelum adanya tradisi tersebut, masyarakat Betawi menyelenggarakan silaturahminya dengan cara mengunjungi rumah sesama warga kampung. Sehingga, mereka rela libur kerja demi merayakan tradisi adatnya tersebut.
Namun, seiring semakin berkembangnya pembangunan zaman, silaturahmi ini akhirnya dikumpulkan di satu tempat saja dan diadakan di hari libur kerja, hingga terbentuklah Lebaran Betawi yang diselenggarakan pertama kali pada 2008 lalu itu.
Pantauan reporter Alinea.id, pada puncak perayaan Lebaran Betawi kali ini, Anies hadir dengan mengenakan beskap Betawi berwarna hitam. Ia didampingi sang istri, Fery Farhati.
Selain Anies, hadir juga Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Jakarta, Abraham Lunggana atau Lulung dan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
Sejak pagi, ribuan warga Jakarta tampak telah memadati panggung acara tersebut. Sebagian datang dengan mengenakan pakaian adat bersama seluruh anggota keluarganya.
Mengutip laman resmi Pemprov DKI Jakarta, Kamis (18/7), Lebaran Betawi ini mengusung tema 'Dengan Budaye Kite Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Indonesia'.
Di akhir acara, Anies menutup Lebaran Betawi dengan menerima hantaran dari masing-masing Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat hingga Kepulauan Seribu. Adapun hantaran yang diterima Anies dan jajaran pejabat yang dituakan lainnya, berupa makanan dan minuman seperti asinan, roti buaya, dan lainnya.
Sebaliknya, Anies bersama pihak yang dituakan juga memberiman penghargaan kepada dua ulama Betawi, dua seniman Betawi, dan dua guru Silat Betawi.