Indonesia kembali kedatangan pesawat Hercules yang baru untuk kedua kalinya. Kedatangannya tiba di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma TNI AU, Halim, Jakarta Timur, Rabu (28/6).
Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen Inf. Edwin Adrian Sumantha mengatakan, pesawat kedua ini akan diserahkan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam waktu dekat. Sementara, pesawat ketiga akan tiba pada Juli, keempat pada Oktober, serta kelima di Januari 2024.
“Ini pesawat kedua karena pesawat pertama sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Rencana penyerahan secara resmi oleh Menhan Prabowo Subianto kepada Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) beberapa hari ke depan,” katanya di Halim, Rabu (28/6).
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Agung Sasongkojati menuturkan perjalanan yang dilakukan oleh pesawat ini. Rutenya dimulai dari Georgia, Atalanta, Amerika Serikat.
Pada 22 Juni 2023, pesawat ini memulai rute penerbangan dari pantai timur di Amerika menuju pantai barat. Kemudian dari sana mereka menyeberangi lautan Atalantik hingga tiba di Hawai.
Setelah dari Hawai, mereka terbang kembali menuju Atoll Jalain di Samudera Pasifik dan kemudian singgah di Guam. Dari sana, mereka kembali menerbangkan pesawat untuk tiba di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma.
“Pesawat ini bagus. Brand new dibandingkan pesawat Hercules lainnya yang umurnya sudah lebih dari 30 tahun bahkan setengah abad,” katanya dalam kesempatan serupa.
Ia memastikan, pesawat ini dapat diterbangkan baik oleh para pilot TNI AU yang sudah modern apalagi mereka juga generasi Y dan Z. Tidak lupa, pesawat ini dapat membantu masyarakat.
Pesawat ini lebih cepat dan tinggi dalam penerbangan, serta memiliki daya angkut yang lebih besar dari pada sebelumnya. Apalagi lebih hemat dari bahan bakar hingga 50%.
“Namun tidak usah khawatir, Hercules yang setengah abad pun kalau dirawat juga bagus apalagi yang baru seperti ini,” ucapnya.
Sebagai informasi, pesawat Super Hercules C-130J kedua TNI Angkatan Udara, merupakan pesawat pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dari lima unit yang dibeli dari pabrikan Lokcheed Martin asal Amerika Serikat.
Pesawat bernomor ekor A-1340 ini, diterbangkan langsung oleh lima orang kru pabrik Lockheed Martin, terdiri dari tiga pilot, satu enginer dan seorang loadmaster.