Petugas Pintu Air Manggarai, Jakarta, mencatat penurunan tinggi muka air (TMA) berdasarkan pendataan Sabtu (20/2), pukul 09.00 WIB. Sebelumnya, terjadi kenaikan TMA pascahujan deras mengguyur Jakarta sejak dini hari tadi.
"Kondisi saat ini tinggi muka air 865 centimeter, siaga dua Pak," kata Petugas Pintu Air Manggarai Ibnu Nawawi, saat dihubungi Alinea.id, Sabtu (20/2).
Dia mengungkapkan, TMA tertinggi terjadi pada pukul 04.00 WIB, yakni setinggi 905 cm. Namun, selepas fajar, TMA terus alami penurunan hingga mencatat 865 cm pada pendataan pukul 09.00 WIB. Hanya saja, statusnya masih siaga dua.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 1.380 mengungsi akibat banjir. Di sisi lain, masih banyak wilayah terdampak banjir akibat tingginya curah hujan dan luapan Kali Ciliwung, Kali Krukut, dan Kali Pesanggrahan di Jakarta Selatan. Juga luapan saluran penghubung (PHB) Sulaiman, Kali Sunter, Kali Cipinang di Jakarta Timur.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kondisi genangan sedang ditangani oleh Dinas Sumber Daya Air, Damkar, dan PPSU Kelurahan yang ditargetkan akan surut dalam waktu cepat. Kami juga masih mengerahkan personel untuk memantau situasi di lokasi-lokasi yang rawan terdampak genangan," ujar Kepala BPBD DKI Sabdo Kurnianto dalam keterangan tertulis.
Untuk itu, ia mengimbau warga DKI Jakarta tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan. Jika terjadi keadaan darurat dapat menghubungi Call Center 112. Selain itu, warga DKI Jakarta diminta melaporkan jika menemukan genangan atau banjir melalui aplikasi JAKI dan peta bencana.