close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Aparat kepolisian Papua menyerahkan jenazah korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada pihak keluarga korban di Bandara Mozes Kilangin, Timika, Kabupaten Mimika, Minggu (17/7).
icon caption
Aparat kepolisian Papua menyerahkan jenazah korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada pihak keluarga korban di Bandara Mozes Kilangin, Timika, Kabupaten Mimika, Minggu (17/7).
Nasional
Senin, 18 Juli 2022 12:58

PGI desak pembentukan tim investigasi independen atas pembantaian KKB

TNI dan Polri juga diminta lakukan upaya pencegahan peristiwa serupa terulang.
swipe

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan keprihatinan atas kasus penembakan dan pembataian yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap 12 warga sipil  di kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7). PGI meminta pemerintah untuk membentuk tim investigasi independen guna melakukan penyelidikan komprehensif terhadap kejadian pembunuhan masyarakat sipil tersebut.

"PGI menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam atas jatuhnya 10 orang korban dan dua orang kritis, termasuk Pdt. Eliaser Baner dari Gereja Kemah Injil Indonesia," ujar Sekretaris Eksekutif PGI, Pdt. Henrek Lokra dalam keterangan pers yang diterima Alinea.id, Senin (18/7).

Sepuluh dari 12 warga sipil tewas dibantai KKB pada kejadian itu. Dari 10 korban tewas tersebut, dua di antaranya merupakan tokoh agama, yakni Pendeta Eliaser Baye dan Ustaz Daeng Marannu.

Eliaser Baner (54) merupakan pendeta dari Gereja Kemah Injil Indonesia. Sedangkan Ustaz Daeng Marannu biasa berdakwah di Masjid Kenyam, Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua.

Menurut PGI, peristiwa pembunuhan 10 warga sipil kampung Nogolait, menambah jumlah korban dari sekian banyak peristiwa pembunuhan yang terjadi di tanah Papua. Tanah Papua bersimbah darah, korban masyarakat sipil terus berjatuhan.

"Berbagai  kebijakan dilakukan untuk perbaikan pembangunan di Papua, namun tetap saja terjadi pembunuhan manusia di Tanah Papua, entah siapa sesungguhnya pelaku yang melakukan pembunuhan dimaksud," kata Henrek Lokra.

Oleh karena itu, PGI meminta pemerintah untuk membentuk tim investigasi independen agar kasus tersebut dapat terungkap ke publik. Selain itu, PGI juga  mendorong TNI/Polri untuk dapat melakukan upaya pencegahan atas kemungkinan terjadinya tindakan pembunuhan serupa ke depan dan bersama dengan seluruh elemen masyarakat menciptakan masyarakat damai dengan pendekatan kultural.

"Kami mendorong koalisi kemanusiaan untuk terus melakukan upaya sebagaimana diperlukan dalam rangka mengungkapkan fakta dan advoaksi kemanusiaan di tanah Papua ke depan," ujarnya.

Pdt Henrek Lokra menambahkan, PGI juga mendorong gereja-gereja di tanah Papua untuk terus melakukan upaya kemanusiaan sebagaimana perlu untuk masyarakat kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga dan di sekitarnya.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan