Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono turut menyampaikan ungkapan duka cita atas meninggalnya budayawan Betawi Ridwan Saidi. Heru menyebut, Ridwan adalah tokoh Betawi yang juga banyak mengetahui tentang sejarah DKI Jakarta.
"Kami atas nama Pemprov DKI turut berduka cita atas wafatnya Pak Ridwan Saidi. Kami merasa kehilangan atas wafatnya beliau," kata Heru usai takziah di rumah duka Ridwan Saidi, Bintaro, Tangerang Selatan, Minggu (25/12).
Disampaikan Heru, semasa hidupnya banyak nasihat yang disampaikan almarhum Ridwan Saidi, khususnya untuk generasi penerus. Nasihat tersebut ditujukan untuk kemajuan generasi muda khususnya di DKI Jakarta.
"Banyak nasihatnya untuk kami yang lebih muda, dan kami ikuti (nasihatnya)," ujar Heru.
Heru mengaku telah mengikuti pemikiran-pemikiran almarhum Ridwan. Ia berharap hal itu dapat diteruskan kepada generasi saat ini, khususnya untuk melestarikan budaya Betawi agar tetap terjaga keberadaannya.
"Mudah-mudahan pemikiran-pemikiran beliau bisa kita lanjutkan untuk bisa mengamalkan dan melestarikan budaya Betawi," tutur Heru.
Almarhum Ridwan Saidi meninggal dunia di usia 80 tahun. Mendiang berpulang pagi ini (25/12) setelah sempat kritis saat menjalani perawatan di RSPI Bintaro, Tangerang Selatan (Tangsel).
Kabar meninggalnya Ridwan Saidi tersebut disampaikan oleh pihak keluarga melalui keterangan tertulis. Ridwan meninggal dunia pukul 08.35 WIB.
"Telah berpulang dengan tenang Suami, Ayah dan Dato kami tercinta, Bapak Ridwan Saidi, pada hari Ahad, 25 Desember 2023 pukul 08:35 di RSPI Bintaro Tangsel," demikian keterangan tertulis pihak keluarga.
Ridwan Saidi merupakan seorang budayawan Betawi, sejarawan, dan intelektual Islam. Pria kelahiran 2 Juli 1942 tersebut juga banyak terlibat dalam aktivitas pelestarian budaya serta menulis buku-buku mengenai masyarakat Betawi.
Ia juga merupakan mantan anggota DPR melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1977-1987. Ridwan tercatat sebagai lulusan Fakultas Ilmu-ilmu Sosial (FIS) Universitas Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 1974-1976.