close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anggota DPR RI Jazilul Fawaid dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema 'Wacana Penundaan Pemilu, Sikap DPR?' di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (10/3/2022). Foto: dpr.go.id/ Oji/Man
icon caption
Anggota DPR RI Jazilul Fawaid dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema 'Wacana Penundaan Pemilu, Sikap DPR?' di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (10/3/2022). Foto: dpr.go.id/ Oji/Man
Nasional
Rabu, 23 November 2022 16:43

PKB anggap Prabowo gaet Ganjar sebagai cawapres hanya isu

PKB tidak pernah berniat hengkang dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bersama Gerindra.
swipe

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, kerja sama politik PKB dengan Partai Gerindra sama sekali tidak terpengaruh dengan munculnya isu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menggaet Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Menurutnya, selain memegang komitmen kerja sama yang tertuang dalam piagam deklarasi, nama Ganjar belum pernah dibahas oleh kedua partai.

"Enggak terganggu, kan baru setingkat isu. Karena kita berpegang saja pada fakta yang ditandatangani, bahwa calon presiden dan wakil presiden itu dibicarakan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin. Dan belum ada pembicaraan terkait dengan Pak Ganjar," ujar Jazilul di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11).

Jazilul juga mengaku, PKB tidak pernah berniat hengkang dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bersama Gerindra. Saat memutuskan kerja sama dengan Gerindra, sebut dia, PKB sudah berkomitmen penuh untuk berjuang bersama memenangkan Pilpres 2024.

Apalagi, kata dia, munculnya nama Ganjar hanya isu belaka.

"Buat PKB, masih dalam prinsip membangun koalisi yang serius tidak mikir bercerai. Karena kalau dalam istilah perceraian itu adalah sangat dibenci olej Allah. Jadi kalau sampai bercerai kami dengan Gerindra, enggak bagus itu," ungkap Wakil Ketua MPR ini.

Menurut Jazilul, Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum membahas capres dan cawapres. Keduanya mencari momentum yang tepat untuk berunding dan memutuskan capres dan cawapres.

Diketahui, sesuai piagam deklarasi, Prabowo dan Cak Imin berhak untuk menentukan capres dan cawapres. Sementara di sisi lain, keduanya masing-masing direkomendasikan partai mereka untuk maju sebagai capres.

Adapun Cak Imin sebelumnya mengancam akan membawa PKB keluar dari KIR apabila Prabowo menggaet Ganjar sebagai capres. 

Kendati demikian, Cak Imin mengatakan, rekemondasi PKB yang menjagokan dirinya sebagai capres bisa diubah tergantung kesepakatan dengan Prabowo. Selanjutnya, ia akan menggelar mukhtamar yang baru.

"Ya, kalau nanti negosiasi terjadi perkembangan baru, saya bikin muktamar untuk mengubah (hasil muktamar)," pungkas Cak Imin beberapa waktu lalu.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan