Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menyampaikan empat poin tuntutan dalam aksi unjuk rasa menolak kenaikan BBM bersubsidi, Senin (5/9). Aksi berlangsung di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
"Maksud kedatangan kami di sini itu menuntut empat hal. Satu, turunkan harga BBM. Dua, berantas mafia solar. Tiga, subsidi tepat sasaran. Dan empat, penyertaan masyarakat dalam distribusi BBM bersubsidi," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) PMII, Muhammad Rafsanjani dalam keterangannya, Senin (5/9).
Rafsanjani menilai, pemerintah gagal menentukan prioritas dalam kebijakan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Menurutnya, ada ambiguitas pemerintah soal kebijakan ini, terlebih saat ini Indonesia tengah dalam masa pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Rafsanjani mengatakan, ambiguitas tersebut muncul dari praktik BBM bersubsidi yang dinilai tidak tepat sasaran. Menurutnya, dalam hal ini, pemerintah seharusnya membuat praktik ini menjadi lebih tepat sasaran, bukan malah menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Subsidi tepat sasaran ini menurutku penyelesaian yang substantif, tidak merepotkan banyak rakyat seperti formula sekarang ini," ujarnya.
Rafsanjani menambahkan, pihaknya akan terus mengawal kebijakan ini baik melalui aksi lanjutan di beberapa cabang, maupun mencari alternatif kebijakan bersama pakar di masing-masing daerah. Aksi menolak kenaikan BBM bersubsidi ini dihadiri kurang lebih 1.800 peserta dari gabungan mahasiswa PMII yang datang dari wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten.
Pantauan Alinea.id di lapangan, massa aksi dari PMII membubarkan diri sekitar pukul 17.30 WIB. Meski sempat diwarnai ketegangan dengan rubuhnya pagar kawat berduri, aksi unjuk rasa berakhir tertib.
Pada pukul 18.30 WIB, lalu lintas di kawasan Bundaran Patung Kuda Arjuna dari dan menuju arah Jalan Medan Merdeka Barat telah kembali dibuka oleh petugas. Sebelumnya, kawasan tersebut ditutup dan dipagari kawat berduri, barier, serta water canon dan satu unit mobil pemadam kebakaran yang disiagakan petugas di lokasi selama aksi berlangsung.