Polisi kembali menambah tersangka terkait Khilafatul Muslimin. Penetapan tersangka itu tersebar di Polda Jawa Timur, Polda Metro Jaya, dan Polda Jawa Tengah.
"Jadi sekarang total sudah ada lima tersangka, pertama dari Polda Jateng tiga tersangka, kemudian Polda Metro Jaya satu tersangka, untuk Polda Jatim satu tersangka tadi malam," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Sabtu (11/6).
Dedi menjelaskan, untuk tersangka dari Polda Jatim, perannya dalah pimpinan wilayah. Sementara, hingga kini masih ada beberapa pihak yang tengah dalam proses penyelidikan dan berkemungkinan menjadi tersangka.
Dia membeberkan, Khilafatul Muslimin membentuk 23 kantor yang saat ini tengah dalam proses penyelidikan. Jajaran Densus 88, Polda, hingga Polres dikerahkan untuk menelusuri tersangka lainnya.
Ditambahkan Dedi, Khilafatul Muslimin sudah menjadi pantauan Densus 88 Antiteror sejak lama. Namun, pergerakan kelompok itu baru terbuka sejak konvoi yang dilakukan di beberapa daerah.
"Sebelumnya terselubung," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, konvoi rombongan pemotor dengan membawa sebuah tulisan 'Kebangkitan Khilafah' sempat terekam di daerah Cawang, Jakarta Timur, pada Minggu, (29/5).
Peristiwa itu terekam dalam sebuah video dan beredar di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat salah satu tulisan yang dibawa oleh rombongan adalah 'Sambut kebangkitan khilafah Islamiyah'.
Konvoi kampanye khilafah yang dilakukan sejumlah orang menggunakan sepeda motor, tak hanya terjadi di Cawang, Jakarta Timur, melainkan juga di Kecamatan Parongpong, KBB yang sebelumnya disebut Kota Cimahi, dan kabupaten Karawang. Selain itu, ada pula di Purwakarta, kawasan Priangan, Sumedang, Cirebon, Brebes, Tegal, Klaten, Solo hingga di Surabaya dan sekitarnya.