Polda Metro Jaya membentuk satuan tugas atau satgas khusus untuk mengungkap kepemilikan granat asap, yang meledak di salah satu sisi taman Monas, Jakarta Pusat, Selasa (3/12).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono mengungkapkan, seluruh tanggung jawab pengungkapan asal granat asap tersebut berada di Polda Metro Jaya. Namun Argo tidak merinci jumlah personel dalam satgas tersebut.
“Tentunya ada satgas yang akan mengungkapkan kasus tersebut. Semuanya ditangani Polda Metro Jaya,” kata Argo di kantor Polairud, Tangerang, Banten, Rabu (4/12).
Argo menyatakan, sampai saat ini belum diketahui pemilik granat asap tersebut. Menurutnya, penyidik masih menunggu pemeriksaan terhadap korban, yang masih menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto.
Penyidik juga membutuhkan hasil uji laboratorium forensik terhadap granat asap tersebut, yang prosesnya masih belum rampung.
“Masih didalami, kita tunggu saja,” ujarnya.
Pascaledakan tersebut, Polsek Gambir yang berada di sekitar Monas, telah meningkatkan patroli yang biasa dilakukan di kawasan tersebut. Hal ini lantaran peristiwa ledakan yang mengakibatkan dua anggota TNI mengalami luka parah, terjadi di kawasan ring satu pengamanan, karena dekat dengan Istana Negara.
“Di sana ada Polsek Gambir. Patrolinya saja yang ditingkatkan, bukan pengamanan khusus,” ucapnya.
Seperti diketahui, granat asap ditemukan dua anggota TNI yang tengah melakukan olahraga. Keduanya adalah Serka Fajar dan Praka Gunawan.
Setelah membuka kantong plastik hitam berisi granat asap itu, granat meledak dan melukai keduanya. Serka Fajar terluka cukup parah di tangan kanan dan kirinya. Adapun Praka Gunawan mengalami luka di bagian paha. Keduanya kemudian dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto untuk menjalani perawatan.