Polda Papua memburu para pelaku kerusuhan pembakaran di Dogiyai, Sabtu (12/11). Kejadian ini bahkan sempat membuat beberapa pekerja jalan hilang.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, penangkapan para pelaku tidak hanya bentuk penegakkan hukum, namun juga upaya untuk menghindari aksi main hakim sendiri. Maka dari itu, perintah untuk segera menangkap para pelaku yang telah merugikan keselamatan orang banyak itu telah disampaikan.
“Saya sudah minta agar personel untuk segera menangkap para pelaku tersebut. Penegakan hukum harus ditegakkan sehingga masyarakat yang semaunya tidak main hakim sendiri,” katanya dalam keterangan, Senin (14/11).
Menurutnya, kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) tidak bisa dijadikan alasan untuk membuat hal yang anarkis dan membuat kerusuhan di wilayah sendiri.
“Seharusnya itu tidak boleh menjadi momen untuk merusak, membakar rumah, dan membunuh orang lain,” ujarnya..
Mathius menyampaikan, aparat gabungan TNI dan Polri sedang berupaya melakukan penyisiran guna mencari para pelaku yang melakukan aksi kejahatan tersebut. Satu Kompi Brimob Polda Papua telah berada di Dogiyai guna membantu perkuatan keamanan Polres Dogiyai.
“Situasi Kabupaten Dogiyai relatif aman dan kondusif. Personel gabungan juga terus meningkatkan patroli keamanan mengantisipasi kejadian lanjutan,” tandasnya.
Dirinya berharap masyarakat agar bisa membantu aparat kepolisian dan untuk para pejabat wilayah supaya ada di tempat untuk membantu kepolisian agar jangan dibiarkan masyarakat seperti itu.
Terakhir diberitakan, Kepolisian Polres Dogiya, BKO Brimob, dan Datgas Damai Cartenz melakukan pencarian atas beberapa masyarakat yang hilang akibat peristiwa pembakaran yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, Sabtu (12/11). Mereka adalah pekerja jalan dari CV Mandiri Papua dan Fajar Mustika.
"Masih terdapat lima pekerja yang belum ditemukan dan diketahui kondisinya, yakni atas nama Refli, Iwan, Apus, Roni dan Joni. aparat kepolisian akan kembali melanjutkan pencarian saat terbit matahari," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangannya, Minggu (14/11) malam.
Sebagai informasi, sekelompok massa mengamuk di Kampung Ikebo, Kabupatan Dogiyai, yang dipicu kasus kecelakaan lalu lintas dan menyebabkan anak berusia lima tahun bernama Noldi Goo meninggal dunia pada Sabtu (12/11).
Lantaran emosi dan tidak dapat mengendalikan diri, sekelompok massa itu sontak melakukan aksi anarkis dengan menyerang sopir, dan warga. Bahkan, membakar puluhan bangunan mulai dari rumah kios hingga kantor pemerintahan. Kerusuhan pun tak bisa dihindarkan.