Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) mulai mengambil sampel DNA keluarga jenazah anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tewas dalam baku tembak.
Kasatgas Humas Operasi Madago Raya, Kombes Didik Supranoto mengatakan, sebanyak enam anggota keluarga tiga jenazah diambil sampe DNA. Sampel itu diambil di lokasi berbeda.
"Enam orang yang diambil sampel DNA adalah keluarga teroris Poso yang berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) satu orang, dari Bima (Nusa Tenggara Barat) dua orang, Sulawesi Selatan satu orang, Palu satu orang, dan Poso satu orang," kata Didik dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (26/7).
Didik menerangkan, saat ini sampel DNA telah dikirim ke Laboratorium Pusdokkes Mabes Polri untuk proses identifikasi. Namun, dia tidak merinci berapa lama proses identifikasi akan mendapatkan hasil.
"Apabila hasilnya sudah diterima oleh Satgas Madago Raya, maka akan segera diumumkan kepada masyarakat," ucapnya.
Untuk diketahui, tindakan tegas teruku oleh Satgas Madago Raya terhadap dua teroris Poso pada 11 Juli 2021 di Pegunungan Batu tiga Kec. Torue. Kemudian, pada 17 Juli 2021 terhadap satu teroris Poso di Pegunungan Dusun Buana Sari Kec. Torue Kab. Parigi Moutong kembali dilakukan.
Seluruh jenazah itu sempat mengalami kesulitan dalam proses evakuasi karena berada di area jurang. Saat ini, ketiga jenazah sudah dimakamkan karena kondisi yang mulai membusuk saat proses evakuasi.