close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Harga jual emas batangan mengalami kenaikan Rp 6.000 per gram pada April ini./Antara Foto
icon caption
Harga jual emas batangan mengalami kenaikan Rp 6.000 per gram pada April ini./Antara Foto
Nasional
Jumat, 06 April 2018 15:14

Polisi akan sita emas yang dijual penambang tradisional

Para pendulang emas dituduh melakukan pencurian konsentrat milik Freeport. Meski tuduhan tersebut ditampik para pendulang emas.
swipe

Demo para pendulang emas tradisional di Timika yang memprotes sejumlah toko emas tidak lagi membeli emas dari mereka berbuntut panjang. Kepolisian Sektor Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua mengancam akan menyita emas para pendulang tradisional yang bersikeras menjual emasnya kepada para penadah di Timika.

Kapolsek Mimika Baru, Mimika, Papua AKP Pilomina Ida Waymramra menghimbau agar para pendulang emas sementara waktu tidak menjual emas mereka. Apabila kedapatan menjual emas polisi akan menyitanya. 

Ancaman Kapolsek tersebut merupakan bagian dari upaya menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif. Hal ini berkaca pada peristiwa kemarin (5/4) dimana ratusan pendulang emas tradisional melakukan aksi blokade jalan Bogenvil di depan toko emas. Sejumlah toko emas secara mendadak tidak lagi membeli emas yang berasal dari pendulang emas tradisional. 

Bahkan para pengelola toko emas itu menutup sementara usaha mereka, setelah mendapat informasi bahwa Kapolri Jenderal Polisi (Kapolri) Tito Karnavian yang berkunjung ke Timika beberapa waktu lalu. Kapolri memerintahkan penutupan sementara toko emas yang diduga sering membeli emas hasil curian dari tempat penyimpanan konsentrat PT Freeport Indonesia.

AKP Ida mengakui bahwa penutupan toko emas tersebut berdasarkan inisiatif pemiliknya bukan atas perintah polisi.
Namun, penutupan toko emas tersebut dinilai tidak adil oleh para pendulang yang mengais rezeki dari limbah perusahaan raksasa itu.

Menurut salah satu pendulang, tidak semua pendulang emas tradisional mencuri konsentrat Freeport. Bahkan, menurutnya pencurian konsentrat Freeport tidak murni dilakukan para pendulang tetapi ada kaitanya dengan ulah oknum-oknum tertentu.

"Kami mengacu pada perintah dari atasan dengan melihat situasi di Timika ini karena di area pertambangan PF Freeport Indonesia sering terjadi pelanggaran hukum yaitu pencurian konsentrat di beberapa titik. Pencuri kan pasti jualnya ke penadah, sehingga dari situ ada perintah khusus langsung dari atasan," terang AKP Ida seperti dikutip Antara.

Meski begitu polisi belum mengambil langkah untuk memanggil pengusaha atau penadah yang mengakomodasi para pendulang tradisional. Sebab, polisi tidak boleh membuka ruang untuk penadah mengakomodasi emas dari para pendulang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penertiban karena belum adanya kebijakan untuk membuka kembali aktifitas jual beli emas di area konsesi Freeport.
 

img
Mona Tobing
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan