Jajaran Polres Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melacak pelaku penembakan terhadap pos polisi lalu lintas Siluwok yang terletak di Jalan Yogyakarta-Purworejo kilometer 35. Untuk mengetahui arah pelarian pelaku, polisi mengandalkan kamera pengawas CCTV.
Kasubag Humas Polres Kulon Progo, AKP Sujarwo, mengatakan selain memeriksa CCTV, pihaknya juga telah melakukan penyelidikan dengan memeriksa tiga saksi terkait penembakan pos polisi lalu lintas Siluwok di Desa Tawangsari, Kecamatan Pengasih.
“Kami masih melakukan penyelidikan melacak ke arah mana pelaku melarikan diri,” kata Sujarwo di Kulon Progo, Yogyakarta, pada Jumat, (5/7).
Sujarwo menjelaskan, pascapenembakan aktivitas lalu lintas di tempat kejadian perkara tidak ada perubahan. Penjagaan di pos polisi lalu lintas tersebut tetap berjalan seperti biasa. Sujarwo mengaku, insiden penembakan tersebut bukan hambatan bagi pihak kepolisian untuk melaksanakan tugas.
“Kami tetap melakukan aktivitas biasa, karena menjadi kewajiban kita melayani masyarakat. Itu bukan hambatan kami dalam melayani masyarakat," katanya.
Kepada masyarakat, Sujarwo mengimbau tidak perlu takut dan resah setelah kejadian tersebut. Pasalnya, pihak kepolisian akan didukung penuh TNI untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan kepada masyarakat.
Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo, mengatakan berdasarkan hasil analisasis, penembakan tersebut diduga menggunakan airsoft gun. Namun demikian, pelaku sudah tidak menggunakan peluru aslinya karena proyektil yang ditemukan berupa gotri.
"Tembakannya tidak terlalu keras, terbukti dari kaca, dan proyektil ditemukan di luar pos polisi. Tembakan tidak keras, sehingga hanya kaca pecah," kata Hadi.
Namun demikian, ia mengatakan, peristawa ini mengganggu ketenangan masyarakat karena dianggap menyebarkan teror meski objek penembakan adalah pos polisi.
"Kami akan intensifkan pencarian pelakunya. Sudah ada beberapa saksi yang kami mintai keterangan terkait dengan peristiwa tersebut yang melihat, kemudian kami identifikasi kendaraan yang digunakan, dan ciri-ciri orang yang diduga melakukan perbuatan tersebut," kata Hadi.
Menurut Hadi, pelaku menggunakan peluru gotri dengan gaya pegas yang kuat, sehingga menjadikan barang seperti tertembak. Pihaknya pun mengaku akan berdiskusi dengan Perbakin untuk mengetahui jenis peluru dan senjata yang digunakan pelaku.
"Nanti kami akan tanyakan ke Perbakin, terkait senjata yang digunakan itu mematikan atau tidak," kata Hadi. (Ant)