Satgas Damai Cartenz memastikan pemberitaan mengenai TNI yang menggempur Egianus Kogoya hingga tak bisa berkutik adalah hoaks. Diketahui, Egianus Kogoya adalah pimpinan salah satu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang meyandera Pilot Susi Air, Capt. Phillip Mark Mehrtens.
"Tidak ada berita itu. Masih fokus melakukan pencarian pilot," kata Kahumas Satgas Damai Cartenz, Kombes Donny Charles saat dikonfirmasi Alinea.id, Selasa (9/5).
Donny menyebut, dalam upaya pencarian ini penegakan hukum juga akan dilakukan terhadap Egianus. Belum lagi, dirinya telah dijadikan sebagai tersangka dan buron.
"Kita mencari pilot serta lakukan penegakan hukum terhadap DPO (buron) tersangka untuk diproses hukum," ujarnya.
Sebelumnya, TNI mengakui adanya pernyataan Phillip yang mengaku sehat meski masih ditawan KKB. Penyanderaanya telah dilakukan sejak 7 Februari lalu.
TNI-Polri masih mendalami video yang menampilkan pilot Susi Air yang disandera sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga. Video yang beredar di media sosial itu memperlihatkan orang yang diduga pilot Susi Air diapit dua anggota KKB dari kelompok Egianus Kogoya.
Dalam video terungkap informasi yang beredar terkait adanya permintaan untuk menyerang kelompok KKB dengan menggunakan bom, namun dipastikan informasi tersebut adalah propaganda yang sengaja dibuat untuk menyudutkan TNI dan Polri. TNI dan Polri yang berada di lapangan hanya berupaya untuk mempersempit ruang gerak KKB yang menyandera pilot Susi Air.
Kalaupun ada serangan dari TNI-Polri, itu merupakan tembakan balasan atas serangan KKB yang mengancam jiwa masyarakat sipil dan anggota TNI-Polri.
"TNI-Polri tidak menggunakan bom saat bertugas di lapangan dan tetap berupaya mengedepankan pendekatan persuasif agar pilot Susi Air dapat dibebaskan dengan selamat dan sehat," ujarnya, Rabu (26/4).