Kepolisian dan TNI melakukan berbagai upaya pengamanan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama delegasi dan tamu undangan G20 mengunjungi Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali, pada Rabu (16/11) pagi. Di sana, para delegasi akan melakukan penanaman mangrove.
Selain pengawalan, Polda Bali juga mengerahkan anggota di sepanjang jalur yang dilewati. Salah satu pasukan yang diterjunkan adalah polisi berkuda dari Unit Turangga untuk patroli.
"Polri juga menerjunkan patroli berkuda dari Unit Turangga, yang juga melaksanakan patroli di seputaran tempat kegiatan di taman hutan raya mangrove," ucap Kapolda Bali, Irjen Putu Jayan Danu Putra, dalam keterangannya.
Di sisi lain, TNI/Polri telah menyiapkan skema pengantaran kepulangan para kepala negara dan delegasi ke negaranya masing-masing. Pangkalnya, KTT G20 resmi berakhir hari ini.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto, menerangkan, pada dasarnya skema yang diterapkan tidak berbeda dengan saat kedatangan. Para petugas dikerahkan di beberapa titik rute kepulangan.
"Jadi, personel petugas tetap sama, baik pengawalan maupun yang ada di rute-rute," katanya.
Sistem buka tutup jalur akan dilakukan apabila diperlukan. Misalnya, jika ada kepala negara atau delegasi yang melintas ke Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Masyarakat pun diminta bersabar jika terdampak penutupan jalur. Sebab, sistem tersebut diterapkan demi kelancaran proses kepulangan para kepala negara dan delegasi G20.
Berdasarkan informasi, sebagian besar kepala negara dan delegasi akan pulang pada 16-17 November. Aktivitas di Bandara I Gusti Ngurah Rai diklaim berjalan normal dan dilakukan pengunduran jadwal penerbangan komersial jika berbarengan dengan waktu kepulangan kepala negara atau delegasi.
"Kalau untuk lokasi, kan, di VVIP, jadi beda dengan pesawat komersial, jadi tidak memengaruhi. Hanya mungkin jam-jamnya saja ada yang diundur, memberikan kesempatan kepala negara kembali ke negaranya," tutur Satake.