close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Barang bukti narkoba yang akan dimusahkan di Aceh./Antara Foto
icon caption
Barang bukti narkoba yang akan dimusahkan di Aceh./Antara Foto
Nasional
Sabtu, 24 Februari 2018 16:28

Polisi buru penerima narkoba kiriman asal China

Narkoba itu sistem terputus yang complicated. Jadi ada beberapa lapis orang lagi untuk bisa sampai pada master mind.
swipe

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri memburu pengendali dan penerima paket 1,6 ton sabu-sabu yang dibawa kapal Taiwan berbendera Singapura. Diyakini, penerima barang berada di tanah air dan pengendalinya berada di China. 

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri Kombes Pol Krisno Siregar mengatakan pengendali narkoba berupa sabu kemungkinan besar ada di China, dimana paket sabu-sabu itu berasal.

Sementara penerimanya dipastikan berada di tanah air. Meski begitu, Kombes Krisno belum mau merinci detail rencana pencarian penerima dan pengendali barang haram tersebut. 

Menurut dia, empat tersangka warga negara (WN) Taiwan yang ditangkap dalam kasus ini hanya berperan sebagai kurir. Keempat tersangka dan barang bukti 1,6 ton sabu-sabu kini telah tiba di Jakarta untuk penyidikan lebih lanjut.

Para tersangka mendekam di Rutan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim. Sementara Polisi menyebut masih ada beberapa orang lain yang terlibat. Polisi masih mengembangkan kasus ini untuk menemukan identitas mereka.

"Narkoba itu sistem terputus yang complicated. Jadi ada beberapa lapis orang lagi untuk bisa sampai pada master mind. Ini masih terus didalami," terang Kombes Krisno seperti dikutip Antara.

Pada Selasa (20/2), polisi bersama petugas Bea Cukai mencegat satu unit kapal ikan berisi jaring ketam asal Taiwan dengan bendera Singapura, di perairan Anambas, Kepulauan Riau. Kapal yang tidak memiliki dokumen dan surat-surat ini ternyata memuat 81 karung yang berisi 1,6 ton narkotika jenis sabu-sabu asal China.

Empat tersangka yang merupakan anak buah kapal (ABK) dan nakhoda ditangkap dalam kasus tersebut. Mereka adalah Tan Mai (69), Tan Yi (33), Tan Hui (43, nakhoda) dan Liu Yin Hua (63) yang merupakan WN Taiwan.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai upaya penyelundupan narkoba ke wilayah Indonesia dalam jumlah besar dan berkali-kali telah mengkhawatirkan. Bamsoet begitu sapaannya, meminta Polri mengusut tuntas sindikat jaringan narkoba di Indonesia hingga tuntas. 

Semalam (23/2), upaya penyelundupan tiga ton sabu yang dibawa kapal ikan Myanmar berbendera Taiwan di perairan Kepulauan Riau kembali terjadi. Penyelundupan sabu dalam jumlah sangat besar ini digagalkan oleh Tim Bea Cukai Kepulauan Riau.

Bamsoet juga mengapresiasi Tim Bea Cukai Kepulauan Riau yang berhasil mengagalkan upaya penyelundupan tiga ton sabu tersebut. Informasi dari intelijen China kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) seperti disampaikan Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso terbukti benar.

Informasi tersebut menyebutkan ada sekitar lima ton sabu senilai Rp 10 triliun menuju perairan Indonesia. Upaya penyelundupan sabu tersebut, tangkapan pertama sebanyak satu ton di perairan Batam.

Tangkapan kedua sebanyak 1,6 ton juga di perairan Batam pada pekan lalu. Serta, tangkapan ketiga dilakukan pada Jumat (23/2) yakni sebanyak tiga ton, juga diperairan Pulau Batam.

Bamsoet mendesak Polri dapat melakukan penindakan hingga tuntas, bukan hanya kepada para awak kapal yang hanya sebagai kurir. Juga bandar besarnya baik kelas lokal dan internasional. 

Bamsoet mengingatkan, berdasarkan informasi intelijen yang diperolehnya dari BNN, diduga masih ada sekitar 600 ton bahan baku sabu berkualitas tinggi senilai Rp 1.200 triliun atau hampir setengah dari total ABPN Indonesia siap memasuki wilayah Indonesia.

"Pantauan terakhir ada di sekitar perairan Timor Leste yang kemudian hilang dari pantauan satelit," katanya.

img
Mona Tobing
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan