Kepolisian telah menerima 175 sampel dari pasien terkait kasus gagal ginjal akut yang menyebabkan ratusan anak meninggal dunia. Ratusan sampel itu juga menjadi modal untuk melakukan pendalaman.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan, ratusan sampel terdiri dari obat, urin, dan darah. Pihaknya juga telah menghadiri gelar perkara yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Sampai dengan saat ini tim Puslabfor Polri telah menerima 175 sampel terkait kasus gangguan gagal ginjal akut yang terdiri dari obat, urine, dan darah,” kata Nurul dalam keterangan, Rabu (9/11).
Nurul menyebut, penyidik akan melakukan koordinasi dengan Puslabfor Polri dalam rangka mengembangkan kasus tersebut. Selain itu, kelengkapan dokumen dari kasus ini juga akan dilakukan.
“Tim gabungan akan melakukan koordinasi dengan Puslabfor terkait dengan pengembangan TKP dan melengkapi berkas dokumen penyelidikan,” ujar dia.
Tindak lanjut lainnya adalah pemeriksaan terhadap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pemeriksaan itu terkait penyidikan obat sirop mengandung Etilen Glikol (EG) berlebih yang mengakibatkan kasus gagal ginjal akut pada anak.
Sementara, Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pipit Rismanto mengatakan, jadwal pemeriksaan masih menunggu kesedian dari BPOM. Bareskrim sendiri telah berkirim surat ke BPOM.
“Kita masih menunggu dari BPOM sendiri untuk kesediaannya. Yang jelas kita mengirimkan personel kita untuk meminta di sana, dan kita sudah mengirim surat,” kata Pipit kepada wartawan, Rabu (9/11).