Peristiwa ledakan terjadi di rumah Darman yang berada di Dusun Sadeng, Blitar, Jawa Timur. Penyelidikan masih berjalan sampai saat ini.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, penyelidikan sejauh ini menunjukan dugaan bersumber pada petasan. Kerusakan rumah warga terjadi dalam radius 100 meter dari TKP.
“Sampai saat ini diduga petasan. Tapi, penyelidikan masih berlangsung, tunggu saja,” kata Dedi saat dikonfirmasi Alinea.id, Senin (20/2).
Ada empat orang yang tinggal di dalam rumah itu, seperti Darman sebagai sang ayah, Arifin sang anak kedua, Wawa selaku adik ipar dari Arifin, dan Widodo si anak ketiga.
Sejauh ini Darman diketahui meninggal dunia. Namun, ketiga lainnya dalam kondisi belum ditemukan.
Sementara, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto mengatakan, dalam penyelidikan terdapat bau belerang selama berada di lokasi. Ledakan itu memberikan luka kepada delapan orang.
“TKP dalam posisi status quo dan tercium bau seperti belerang,” kata Dirmanto.
Saksi mengaku melihat ada kilatan warna kuning dari luar rumah dengan suara ledakan. Tidak lama, rumah Darman hancur dengan asap mengepul.
Saksi lainnya mengaku, Darman adalah seorang buruh tani dan marbot dari masjid di Tegalrejo. Setiap tahun menjela bulan puasa, bersama anak-anaknya, Darman membuat mercon untuk disulut sendiri.
Polisi menemukan beberapa bagian tubuh manusia yang tercecer di sekitar lokasi. Tentunya bersamaan dengan puing-puing dari 15 rumah yang kerugiannya belum dapat ditaksir.