Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menggagalkan keberangkatan lebih dari seribu orang yang akan mengikuti aksi 22 Mei di Jakarta. Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, mereka berasal dari berabagai daerah di Jawa Timur.
"Kami sudah menggagalkan hampir 1.200 orang yang akan berangkat ke Jakarta. Mereka membuat pernyataan tidak akan kembali lagi," ujar Luki di Polda Jatim di Surabaya, Senin (20/5).
Mereka yang digagalkan berangkat ke Jakarta berasal dari sejumlah daerah di Jatim. Dari Kota Malang hampir 30 orang atau satu bus yang dikembalikan ke daerahnya. Ada pula dari Kabupaten Malang sebanyak dua bus.
Kemudian ada satu bus dari Tulungagung, dan 56 orang dari Madura yang mengendarai tiga mobil Elf. Rombongan yang terakhir ini digagalkan ketika berada di jembatan Suramadu.
Selain itu, polisi juga menggagalkan sekitar 24 orang dari Kalimantan Selatan saat berada di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
"Saat ini masih ada di pelabuhan, kami jaga ketat. Mereka sudah membeli tiket kereta api dan akan bergabung di Jakarta. Tadi malam juga di Banyuwangi ada kelompok dari Sumba, yang sampai sekarang masih diamankan di Polres Banyuwangi. Ada 26 orang warga dari Sumbanyang akan dikembalikan melalui Bali," kata Luki menjelaskan.
Luki mengakui, cukup banyak massa aksi 22 Mei yang berangkat dari atau melalui Jatim. Mereka berangkat melalui jalur darat dan laut, sebelum digagalkan dan dikembalikan oleh polisi.
Luki mengatakan, polisi melakukan pemeriksaan terhadap 1.200 orang tersebut. Setelahnya, mereka dikembalikan ke masing-masing daerah asal.
Sementara itu, aparat Polresta Tangerang, Banten, telah memetakan titik kumpul aksi 22 Mei. Kepala Satuan Intelijen Keamanan (Kasat Intelkam) Polresta Tangerang Kompol Agus Hermanto mengatakan, pihaknya tak bisa melarang masyarakat yang ingin mengikuti aksi yang akan terpusa di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kami berupaya untuk melarang tapi bila memang mereka ingin ikut demo pascapencoblosan, kami tidak dapat melarang," kata Agus di Tangerang, Senin (20/5).
Dia menjelaskan, para peserta aksi diperkirakan akan berkumpul di titik yang sama seperti saat aksi 411, 212, dan aksi 313. Titik kumpul tersebut adalah rumah-rumah yang dimanfaatkan sebagai titik pertemuan sebelum peserta aksi berangkat bersamaan.
Titik kumpul tersebut tersebar pada lima kecamatan, yaitu Pasar Kemis, Balaraja, Cisoka, Solear dan Kecamatan Rajeg.
Menurut Agus, pihaknya akan melakukan pengawalan terhadap para peserta aksi. Mereka diperkirakan akan berangkat menggunakan bus, mobil pribadi, sepeda motor atau kereta api.
Aparat Polresta Tangerang akan melakukan pemantauan melekat, karena tak sedikit dari peserta yang justru mengaku tidak akan ikut ke Jakarta.
"Kalau tiba-tiba berangkat, maka petugas kecolongan, untuk itu pengawasan tetap melekat dan siaga di lokasi titik kumpul," kata Agus. (Ant)