close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Alinea.id/Ayu Mumpuni.
icon caption
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Alinea.id/Ayu Mumpuni.
Nasional
Rabu, 16 Februari 2022 07:37

Polisi masih lakukan penjagaan usai unjuk rasa berujung warga tewas

Jajaran Polres Parigi Mouton, Sulteng, juga masih bernegosiasi terkait IUP.
swipe

Polres Parigi Moutong tetap melakukan pengamanan di sekitar Desa Khatulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) usai aksi unjuk rasa dan pemblokiran jalan hingga menyebabkan seorang warga meninggal dunia akibat terkena peluru tajam.

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menyatakan, aparat kepolisian juga terus berkomunikasi dengan pihak penambang untuk mencari jalan keluar permasalahan tersebut. Hal itu dilakukan demi tidak terulangnya protes dari masyarakat yang menyebabkan akses jalan tertutup.

"Untuk pengamanan sudah diambil alih polres. Komunikasi dengan masyarakat dan Pemda Provinsi yang mengeluarkan IUP (izin usaha pertambangan) terus dilakukan," ucapnya dalam pesan singkat kepada Alinea.id, Rabu (16/2).

Dedi memastikan, situasi keamanan di sana berjalan dengan aman saat ini. Bahkan, arus lalu lintas yang sempat menimbulkan kemacetan hinga 10 kilometer sudah kembali normal.

"Saat ini sit kondusif dan jalur lintas Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulut berjalan lancar," ujarnya.

Sekedar informasi, aksi ribuan massa dari tiga kecamatan, Toribulu, Kasimbar, dan Tinombo Selatan, menolak perusahaan tambang emas di Desa Khatulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong pada 12 Februari menyebabkan seorang mahasiswa, Erfaldi EL (21) tewas. Korban merupakan warga Tada, Tinombo Selatan tewas kena tembus timah panas. Selain itu, sekitar 59 orang lain diamankan Polres Parimo dengan tuduhan melakukan pemblokiran jalan trans Sulawesi. 

Hingga kemarin (15/2) Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sulteng telah memeriksa 17 anggota Polres Parigi Motung dan menyita 13 senjata api.

Di sisi lain, Laboratorium Forensi (Labfor) masih melakukan uji balistik timah panas yang menewaskan Arfaldi. Peluru panas itu juga akan dicocokan dengan 13 senpi yang telah disita.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan