close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Polisi pastikan Mustopa NR penyerang kantor MUI bukan terroris
icon caption
Polisi pastikan Mustopa NR penyerang kantor MUI bukan terroris
Nasional
Jumat, 05 Mei 2023 18:15

Polisi pastikan Mustopa NR, penyerang kantor MUI bukan teroris

Motivasi ini tidak seperti yang dimiliki oleh pelaku terorisme.
swipe

Kepolisian memastikan pelaku penembakan di Majelis Ulama Indonesia (MUI) Mustopa NR bukan bagian dari jaringan terorisme. Hal ini diketahui berdasarkan penelusuran data yang dilakukan oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri. 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, Mustopa hanya ingin mendapatkan pengakuan atas dirinya sebagai wakil nabi. Motivasi ini tidak seperti yang dimiliki oleh pelaku terorisme.

“Hasil koordinasi dengan Densus 88 Polri, tersangka Mustopa tidak masuk jaringan teror,” katanya di Polda Metro Jaya, Jumat (5/5).

Hengki menyebut, keterangan tersebut diperkuat oleh pengakuan istri Mustopa. Menurut sang istri, suaminya pernah mengumpulkan sejumlah tokoh agama di Lampung pada tahun 1997. 

Niatan sang suami hanya ingin mendapatkan pengakuan tersebut. Maka dari itu, ia juga mengirimkan surat dan mengirimkan ke pelbagai instansi. Mulai dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung, MUI Lampung dan MUI Pusat. 

Mendengar pengakuan itu, para ulama yang hadir pun tidak menanggapi penyertaan Mustopa. Mereka malah meninggalkan Mustopa. 

“Jadi kalau itu peserta malah bubar,” ujar Hengki. 

Sebagai informasi, Menantu penembak di Majelis Ulama Indonesia (MUI) Mustopa NR, Fauziah, mengaku, uang yang dimiliki oleh sang mertua berasal dari ketiga anaknya. Hal ini muncul setelah diketahui aliran dana yang dimilikinya mencapai Rp800 juta.

Fauziah mengatakan, ketiga anaknya Mustopa kini telah bekerja di luar negeri sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI). Mereka mengirimkan uang itu hingga terkumpul mencapai Rp800 juta.

“Uang itu dikirim anak-anaknya, tiga orang. Satu di Korea, dua lainnya di Taiwan, semua di luar negeri,” kata Fauziah yang dikutip Jumat, (5/5).

Fauziah menyebut, uang itu dikirim melalui dirinya. Setelah terkumpul baru kemudian ditransfer ke rekening Mustopa.

“Anak pertama gajinya Rp30 juta perbulan di Korea, yang dua di Taiwan, masing-masing Rp15 juta,” ucapnya.

Rencananya, uang itu digunakan untuk membeli lahan, sawah, rumah, hingga kendaraan. Berdasarkan catatannya, ada 12 macam belanja yang telah dilakukan oleh Mustopa.

“Bukan untuk foya-foya,” ujarnya.

 Insiden penembakan di Kantor MUI Pusat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat terjadi pada Selasa (2/5). Seperti dilaporkan, peristiwa itu terjadi pada pukul 11.24 WIB.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan