Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mendapat satu saksi baru yang melihat penembakan korban meninggal kerusuhan 22 Mei, Harus Rasyid. Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, saksi tersebut berada di Petamburan, salah satu lokasi kerusuhan saat aksi demonstrasi 22 Mei. Kesaksian yang disampaikan dalam pemeriksaan, juga sesuai dengan keterangan dua saksi lainnya.
"Kan kemarin saksinya dua, kemudian bertambah satu lagi. Jadi tiga orang yang melihat kejadian tersebut dan menyebutkan ciri yang sama terkait pelaku penembakan," kata Dedi, di Humas Polri, Jumat (12/7).
Berdasarkan keterangan para saksi, polisi tengah memproses sketsa wajah pelaku dengan ciri-ciri yang disebutkan. Menurut Dedi, ciri-ciri saksi tak terekam dalam CCTV yang berada di lokasi kejadian.
"CCTV hanya merekam saat korban jatuh dan perusuh berhamburan," ujar Dedi.
Dia juga mengungkapkan, rekaman CCTV belum tentu bisa mengenali ciri-ciri pelaku. Face recognition yang dibutuhkan dalam proses penyidikan, akan terkendala oleh kualitas gambar CCTV yang berada di lokasi kejadian.
Namun demikain, Dedi meyakinkan polisi akan mengejar pelaku dengan bukti yang didapatkan di lapangan.
Terkait dugaan penyebab korban meninggal akibat pukulan benda tumpul, Dedi mengatakan, hal tersebut diduga berasal dari serangan perusuh luar kota. Hal ini diyakini lantaran perusuh dari luar Jakarta, terbukti membawa sejumlah benda membahayakan.
"Di sekitar lokasi Petamburan itu kan orang dari luar Jakarta. Mereka main batu, pentungan, dan saling lempar," ucap Dedi.