close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pekerja beraktivitas di area proyek pembangunan terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung, di kawasan Jatiwaringin, Bekasi, Jabar, Rabu (2/10/2019). Foto Antara/Risky Andrianto
icon caption
Pekerja beraktivitas di area proyek pembangunan terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung, di kawasan Jatiwaringin, Bekasi, Jabar, Rabu (2/10/2019). Foto Antara/Risky Andrianto
Nasional
Kamis, 22 Desember 2022 12:50

Polisi serahkan hasil penyelidikan kecelakaan kereta cepat ke Kemenhub

Hasil dari penyelidikan Polri akan ditindaklanjuti Kemenhub melalui KNKT.
swipe

Kepolisian membeberkan hasil penyelidikan kecelakaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Kereta ini diduga telah keluar jalur dan menewaskan dua pekerja.

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya mengerahkan Tim Puslabfor untuk mendalami dan memberikan sejumlah data penting dari hasil pendalaman tersebut. Pemberian data dilakukan kepada Dinas Perhubungan (Dishub).

“Kita berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, karena Dishub kan punya KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). Kita mensupport data gitu,” kata Dedi di Kawasan Monas, Kamis (22/12).

Dedi menyebut, setelah pendalaman dan analisa lanjutan dilakukan oleh KNKT, maka KNKT akan menjelaskan lebih lanjut. Sebab, untuk situasi ini, pihak KNKT memiliki kompetensi dari sisi mekanisme.

“Yang paling berkompeten nanti untuk merilis itu dari KNKT atau Dishub, karena dari sisi mekanis dan sebagainya itu nanti dari KNKT yang menyampaikan,” ujarnya.

Sebelumnya, Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry mengatakan, kereta itu bukanlah bagian dari kereta cepat yang selama ini digembar-gemborkan. Kejadian tersebut terjadi pada 18 Desember 2022 sekitar pukul 17.00 WIB di Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. 

“Kereta yang keluar jalur bukanlah rangkaian Kereta Cepat, tetapi Rangkaian Kereta Kerja berupa Lokomotif Kerja dan Mesin Pemasangan Rel (ballasted),” kata Rahadian saat dikonfirmasi Alinea.id, Senin (19/12).

Rahadian menyampaikan, akan melakukan evaluasi menyeluruh atas SOP pemasangan rel, dan SOP Pekerjaan lainnya, serta memastikan segenap pekerjaan yang dilakukan kontraktor KCJB mengimplementasikan aspek Safety, Security, Health and Environment (SSHE) pada setiap aktivitas kerja. 

Selain itu, pihaknya juga melakukan koordinasi bersama dengan pihak terkait untuk menangani kejadian ini. PT KCIC mendukung penuh proses investigasi yang dilakukan pihak berwenang.

Kini pembangunan stasiun dan pemasangan subsistem perkeretaapian di area KCJB tetap dilakukan sesuai prosedur dan jadwal yang telah ditetapkan. Termasuk pemasangan rel tanpa balas. 

“Proses pembangunan di area kerja KCJB tetap berjalan,” ucapnya.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan