Kepolisian telah menemukan sejumlah barang bukti dalam upaya penyelamatan terhadap Pilot Susi Air, Capt. Philips Max Mehrtens. Barang bukti itu berupa kamera, telepon genggam, peralatan pribadi, bahkan senjata api.
“(Polda Papua) sudah mulai menelusuri jejak ada beberapa barang bukti,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin (20/2).
Dedi menyebut, pihaknya tetap menekankan pendekatan yang lebih lembut untuk upaya tersebut. Melalui tokoh agama maupun masyarakat, kepolisian terus berkomunikasi untuk meneruskan upaya ini.
Namun, bila upaya ini hasilnya nihil, maka penegakan hukum akan menjadi opsi yang dijalankan. Oleh karena itu, untuk menghindari opsi ini, kepolisian tetap kekeh untuk menjalankannya sampai buntu.
“Yang paling utama adalah pendekatan soft approach,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri beberapa waktu lalu. Pihaknya memakai dua cara untuk memonitor pergerakan Kelompok Egianus yakni dengan menurunkan anggota di lapangan serta menjalin komunikasi dengan para tokoh.
“Melalui para tokoh tersebut yang kami upayakan agar terjalin komunikasi serta negosiasi agar kami dapat mengetahui apa saja yang diinginkan kelompok tersebut dan agar kami selalu mengetahui kondisi serta keadaan Pilot itu sendiri,” kata Fakhiri, Jumat (17/2) di Mapolda Papua Koya Koso.
Menurutnya, Atase Selandia Baru yang kemarin hendak menemui pihaknya juga mempercayakan hal ini kepada TNI-Polri. Mereka berharap, warganya tersebut dapat kembali dengan selamat dan sehat.
“Tentunya ini juga menjadi tanggung jawab kami sebagai pihak Keamanan dan akan kami upayakan secara ekstra maksimal serta kehati-hatian agar semuanya berjalan dengan baik dan lancar. Ini juga membutuhkan dukungan dari semua pihak terlebih masyarakat sekitar,” ujarnya.
Fakhiri menyampaikan, pihaknya hingga kini masih berusaha mendalami perkuatan para Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tersebut. Tujuannya, untuk melakukan pemutusan logistik yang dibutuhkan mereka dalam hal ini senjata beserta amunisinya.
“Tidak hanya upaya dalam pembebasan Pilot yang kami fokuskan, tetapi kami juga berupaya dalam meminimalisir adanya pergerakan Kelompok Kriminal Bersenjata yang kita tau sendiri bahwa hal yang paling mereka butuhkan yakni Senjata dan Amunisi oleh karena itu kami akan waspada dan tidak akan kami biarkan hingga lolos ketangan mereka,” tuturnya.
Pilot Susi Air yang berkebangsaan Selandia Baru tersebut diketahui hingga kini masih bersama Kelompok Kriminal Bersenjata Pimpinan Egianus Kogoya yang di mana secara terang-terangan diungkapkan oleh Kelompok tersebut melalui Video serta foto yang dibagikannya melalui media.