close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menunjukkan barang bukti bom yang digunakan oleh Para Terduga Teroris saat keterangan pers mengenai kasus teror Bom Surabaya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/5). / Antara Foto
icon caption
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menunjukkan barang bukti bom yang digunakan oleh Para Terduga Teroris saat keterangan pers mengenai kasus teror Bom Surabaya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/5). / Antara Foto
Nasional
Selasa, 15 Mei 2018 18:40

Polisi temukan sekarung bahan bom di Surabaya

Polisi menangkap 13 terduga teroris dan menemukan sekarung bahan pembuat bom di sejumlah lokasi pascarangkaian kejadian teror di Surabaya.
swipe

Polisi menangkap 13 terduga teroris dan menemukan sekarung bahan pembuat bom di sejumlah lokasi pascarangkaian kejadian teror di Surabaya.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menjelaskan penangkapan 13 terduga teroris itu dilakukan di berbagai tempat. Penangkapan dilakukan usai kejadian aksi bom bunuh diri di sejumlah lokasi selama 2 hari berturut-turut di Surabaya dan Sidoarjo.

Setyo mengatakan, salah satu terduga teroris yang ditangkap aparat adalah Budi Satrio. Dia adalah penampung dana kelompok Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Surabaya. 

Kelompok JAD Surabaya dipimpin langsung oleh Dita Supriyatno, pelaku bom di salah satu gereja di Surabaya. Kelompok ini diduga memperoleh dana dari iuran para anggotanya.

"Kemungkinan dari anggota-anggotanya," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (15/5). Polisi menembak Budi Satrio yang melakukan perlawanan saat dilakukan penangkapan.

Selain memimpin JAD Surabaya, sambungnya, Dita juga merupakan perakit bom dalam kelompoknya. Sebelum melakukan aksi bom bunuh diri, Dita telah berkoordinasi dengan Wicang, salah satu terduga teroris yang ditembak mati saat penangkapan. 

Dari Wicang, bom kemudian diserahkan kepada Tri untuk melakukan bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya. 

"Dita sempat menitipkan bom ke Wicang dan diserahkan kepada Tri," ucapnya.

Setelah melakukan penangkapan, polisi melakukan penggeledahan di rumah Dita, Rusunawa Wonocolo sebagai lokasi ledakan bom milik Anton, dan rumah Budi Satrio. Dari penggeledahan di tiga tempat tersebut, polisi menemukan sejumlah bahan perakit untuk dijadikan bom, seperti KNO3, bom gelas siap pakai, bom pipa siap pakai dan beberapa bahan untuk merakit bom lainnya.

"Dari keterangan teman-teman di lapangan, ditemukan satu karung bahan yang siap dirakit," tuturnya.

Setyo menyatakan adanya pengawasan terhadap bahan-bahan yang dapat dijadikan bahan peledak. Sampai saat ini pengawasan tersebut berupa  penyerahan identitas pada setiap pembelian bahan kimia dalam jumlah besar. 

"Sampai saat ini bahwa bahan-bahan yang kita tahu bisa jadi bahan peledak, itu kalau kita beli di toko zat kimia pasti diminta meninggalkan identitas," kata Setyo. 

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan