close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kedua kanan)memberikan keterangan kepada wartawan mengenai berita hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos di Divisi Humas, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (9/1)./ Ant
icon caption
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kedua kanan)memberikan keterangan kepada wartawan mengenai berita hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos di Divisi Humas, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (9/1)./ Ant
Nasional
Kamis, 14 Februari 2019 19:08

Polisi temukan titik terang ungkap teror pembakaran kendaraan

Polisi tengah mengidentifikasi pelaku yang terekam dalam CCTV.
swipe

Aparat kepolisian mulai mendapat titik terang dalam upaya mengungkap kasus teror pembakaran kendaraan, di sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Berdasarkan hasil pemeriksaan CCTV, ada satu pelaku yang terekam, meski kualitas gambar menyebabkan wajahnya tak terlihat secara jelas.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan rekaman CCTV memperlihatkan bentuk tubuh pelaku. Saat ini tim penyidik tengah mengidentifikasi pelaku, melalui rekaman video dalam CCTV di lokasi kejadian di daerah Kabupaten Grobogan. 

"Bentuk postur pelaku ini sudah dalam proses identifikasi juga oleh Inafis. Apabila memungkinkan bisa melihat wajah pelaku, itu jauh lebih bagus," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/2).

Hanya saja, kualitas rekaman CCTV di lingkungan perumahan tersebut di bawah standar. Kendati demikian, Polri akan melakukan analisa rekaman, agar dapat mencocokkannya dengan data KTP-el dan menemukan pelaku. 

"Untuk resolusi CCTV yang digunakan khususnya di perumahan itu kadarnya kelas tiga, padahal kita harapkan kelas dua atau kelas satu. Apabila dibutuhkan, nanti kita juga akan analisa dengan mengirimnya ke London," kata Dedi.

Dalam rekaman tersebut, pelaku tampak menggunakan sepeda motor saat menjalankan aksinya. Hanya saja, nomor polisi kendaraan yang digunakan tidak terlihat, sehingga sulit melakukan pelacakan melalui nomor kendaraan.

Mengantisipasi terjadinya peristiwa serupa, aparat keamanan terus melakukan patroli. Ini juga dilakukan untuk menghilangkan keresahan di masyarakat, pascakejadian pembakaran di 28 lokasi sejak awal tahun ini.

Hal yang sama juga dilakukan di empat daerah yang telah terjadi aksi pembakaran, yaitu Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan Grobogan.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan