close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady. Dokumentasi Polda Papua.
icon caption
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady. Dokumentasi Polda Papua.
Nasional
Rabu, 15 Maret 2023 10:43

Polisi: Penyidikan kasus meninggalnya dokter Mawar menunggu hasil autopsi

Penyidik sudah melakukan enam kali autopsi dan memeriksa 28 saksi.
swipe

Polres Nabire meningkatkan kasus dugaan pembunuhan dokter spesialis paru dr. Mawarti Susant di rumah dinasnya daerah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire ke tahap penyidikan. 

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady menerangkan, hingga kini proses penyidikan sudah dilakukan enam kali olah tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian, telah dilakukan pemeriksaan kepada 28 orang saksi.

"Sudah naik sidik dan kami tinggal menunggu hasil autopsi," ujar Benny saat dikonfirmasi Alinea.id dari Jakarta, Rabu (15/3).

Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, pihaknya memberikan wewenang penuh kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk mengusut kasus ini. Setelah melayat dan kembali ke Jakarta, Budi akan melakukan pertemuan dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono untuk membahas langkah selanjutnya dalam penanganan kasus kematian dokter Mawarti.

"Kami sampaikan kepada keluarga bahwa Kemenkes bekerja sama dengan kepolisian untuk memastikan penelitian dan penyelidikan dilakukan dengan transparan, terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi mengenai kasus ini," tutur Budi saat melayat di rumah duka, Jalan Manuruki II, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (13/3).

Budi menyebut, meski hasil autopsi sudah diambil, namun masih ada tahapan pemeriksaan lanjutan di laboratorium. Maka dari itu, belum dapat disampaikan mengenai hasil autopsi jenazah dokter Mawarti yang diduga meninggal secara tidak wajar.

"Hasil autopsinya sudah saya ambil, ini masih menunggu beberapa hasil lab lagi nanti. Saya rasa itu wewenang kepolisian untuk bisa mengumumkan. Tapi, jaminan dari saya bahwa ini akan dibuka secara transparan karena itu juga diminta keluarga," katanya menegaskan.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Cabang Papua dr. Hendra Sihombing menambahkan, ada kejanggalan dalam kematian korban saat kejadian itu. Menurut laporan yang diterima, ucap Hendra, korban ditemukan dalam kondisi mulut berbusa dan ada luka lebam di tubuhnya. Pihak keluarga menyampaikan pada bagian punggung belakang tubuh korban membiru serta di bagian leher, dan tulang rusuk patah.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan