Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengungkapkan aksi massa kembali pecah di Pulau Papua. Terdapat dua lokasi berbeda yakni di Pulau Biak, Provinsi Papua. Kemudian di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat.
“Aksi demo di dua wilayah itu berjalan dengan damai. Situasi di dua wilayah itu pun dinyatakan telah kembali kondusif,” kata Dedi di Jakarta pada Rabu, (21/8).
Dedi menjelaskan, aksi demonstrasi susulan pertama terjadi di Kabupaten Maybrat, Papua Barat yang berakhir sekitar pukul 13.00 WIT. Sedangkan di Pulau Biak aksi massa berakhir sekita sore pukul 15.25 WIB.
Menurut Dedi, jumlah massa yang berunjuk rasa di Kabupaten Maybrat berjumlah 200 orang. Sedangkan di Pulau Biak massa yang turun ke jalan hanya berjumlah 75 orang. Dalam aksinya, mereka menuntut bertemu bupati guna merespons insiden yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.
"Di biak perwakilan 20 peserta aksi bertemu dengan bupati untuk menyampaikan aspirasinya," tutur Dedi.
Dalam pertemuan tersebut, kata Dedi, bupati berjanji bakal menyampaikan aspirasi massa pendemo kepada pemerintah pusat. Massa juga berharap aspirasi mereka bisa ditindaklanjuti.
Dedi menambahkan, aksi demonstrasi di dua wilayah itu tidak terjadi anarkisme yang menyebabkam rusaknya fasilitas publik. Aksi itu juga tidak menimbulkan adanya korban yang mengalami luka.
Selain di Kabupaten Maybrat dan Biak, aksi massa merespons kasus yang sama juga terjadi di Kabupaten Mimika dan Kabupaten Fakfak. Tak seperti di Maybrat dan Biak, aksi massa di Mimika dan Fakfak sempat diwarnai kericuhan.
Massa membakar bangunan berupa pasar di Kabupaten Fakfak setelah gagal membakar bandara karena dihalau aparat keamanan. Sementara di Mimika, kantor DPRD Kabupaten Mimika menjadi sasaran amuk massa dengan melemparinya pakai batu.