Pihak kepolisian mengungkap modus pelaku teror pembakaran mobil yang terjadi di tiga wilayah Jawa Tengah antara lain Kabupaten Kendal, Kota Semarang dan Semarang. Teror pembakaran mobil di ketiga wilayah itu memiliki kesamaan modus dan waktu terjadinya pembakaran.
“Peristiwa (teror) pembakaran biasanya terjadi pada dini hari antara pukul 03:00 WIB hingga 05.00 WIB. Dalam aksinya, pelaku menggunakan botol yang diisi minyak tanah dan menggunakan kain sebagai pemicunya,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Agus Triatmaja di Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (1/2).
Agus mengungkapkan, laporan yang masuk kepihaknya sampai saat ini tercatat sudah ada 13 peristiwa pembakaran mobil warga. Beberapa di antaranya terjadi di Kabupaten Kendal sebanyak 7 psristiwa. Kemudian satu laporan terjadi di Semarang.
Karena itu, Agus meminta masyarakat agar tidak resah dengan kejadian ini karena pihak kepolisian akan terus melakukan penyelidikan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk menggiatkan kembali siskamling guna meningkatkan kewaspadaan sekaligus mempersempit ruang gerak pelaku.
Adapun salah satu korban yang mobilnya turut dibakar pelaku yakni seorang warga bernama Dodi Handono. Pria berusia 71 tahun yang tinggal di Jalan Genuk Karanglo, Kota Semarang, Jawa Tengah, itu mengaku mobilnya dibakar orang tak dikenal pada Kamis (31/1) pukul 04.15 WIB. Ketika itu, mobil Dodi tengah terparkir di halaman rumahnya yang tertutup pagar.
Dodi pun baru mengetahui mobil Toyota bernomor polisi H-8671-FG miliknya itu terbakar di bagian depannya ketika ada warga yang teriak kalau ada kebakaran. Sontak, Dodi yang mendengar teriakan itu langsung bangun dan melihat ke arah jendela api sudah berkobar.
"Waktu lihat ke jendela ternyata api sudah menyala," kata Dodi.
Butuh waktu sekitar 30 menit untuk memadamkan api yang melumat bagian depan mobilnya itu. Saat dikonfirmasi, Dodi tidak mengetahui kemungkinan pelaku yang nekat membakar mobilnya itu. Ia pun menegaskan jika dirinya tidak pernah memiliki permasalahan dengan orang lain.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah berkoordinasi dengan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Condro Kirono. Dalam koordnasi itu, diputuskan untuk menghidupkan kembali kegiatan siskamling.
“Kita hidupkan lagi dan saya perintahkan semuanya untuk jaga, kalau perlu perlu dihidupkan lagi," kata Ganjar. (Ant)