Presiden Jokowi melantik kabinet pada 23 Oktober 2019, tetapi di usia yang masih seumur jagung itu sudah ada politikus yang meminta Presiden melakukan evaluasi terhadap kinerja menterinya. Khususnya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agama Fachrul Razi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Yang mendorong evaluasi itu adalah politikus Gerindra Kamrussamad. "Ada tiga menteri di jajaran kabinet Jokowi, yang tiga bulan pertama ini kami nilai perlu dievaluasi," ujar Kamrussamad dalam sesi diskusi publik di Jalan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (31/12).
Menurut Kamrussamad, Menag Fachrul pada awal pemerintahan mengeluarkan kebijakan yang menuai kontroversi, seperti melarang penggunaan celana cingkrang bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) pria dan cadar bagi ASN wanita.
"Lalu Mendagri yang menurut saya perlu menuntaskan banyak pekerjaan, termasuk desa fiktif, evaluasi pilkada langsung yang dilontarkan, dan seterusnya," kata Kamrussamad.
Kamrussamad yang saat ini menjadi anggota Komisi II DPR ini juga mempersoalkan kasus Jiwasraya. Menurutnya, Menkeu Sri Mulyani dan jajarannya patut untuk dievaluasi atas kasus tersebut.
Namun, Kamrussamad tetap mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang menggandeng kaum milenial di jajarannya. Seperti penunjukan tujuh staf khusus dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dari kalangan milenial.
“Ini dapat menjadi breakthrought bagi kaum muda Indonesia untuk mengambil peranan di masa-masa akan datang,” jelas Kamrussamad.