Anggota Komisi II DPR, Guspardi Gaus, menilai mudik Lebaran 2022 turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah dan berkonstribusi kepada ekonomi nasional.
"Diperbolehkannya mudik lebaran pada tahun ini memang jadi momen vital dalam menggerakan roda perekonomian. Khususnya didorong oleh spending (pengeluaran) konsumsi masyarakat," ujar Guspardi kepada wartawan, Selasa (10/5).
Guspardi menjelaskan, hampir semua daerah di Indonesia merasakan efek positif dengan mudik ke daerah masing-masing. Diperkirakan lebih 80 juta orang di Indonesia melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.
"Jika diasumsikan setiap pemudik membelanjakan uang rata-rata Rp1,5 juta saja di tempat mudik, artinya sudah lebih Rp120 triliun perputaran uang di daerah," katanya.
Guspardi menilai, kegiatan mudik dan Lebaran 2022 berpengaruh sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di daerah. Bagi dia, arus mudik juga akan memunculkan redistribusi atau perputaran uang ke daerah yang diperkirakan mencapai 75% dari total spending money perantau yang mudik.
"Semakin besar peredaran uang di suatu daerah, ekonomi masyarakat desanya juga ikut menggeliat, sektor UMKM bergairah, sektor pariwisata semakin hidup dan sumber-sumber ekonomi di daerah tersebut akan tumbuh. Dan tentu akan berkonstribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," ucap Guspardi.
Menurut politikus PAN ini, perayaan Lebaran tahun ini terasa istimewa karena sejak pandemi Covid-19 merebak pada 2020, baru 2022 ini, pemerintah memberikan izin masyarakat untuk mudik.
Pemerintah juga menetapkan cuti bersama selama empat hari kerja dan libur nasional selama dua hari. Harapannya, rakyat Indonesia dapat merayakan Idul Fitri di kampung halaman namun tetap melaksanakan prosedur kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Mudik tahun 2022 diharapkan juga menjadi salah satu momen pemulihan ekonomi nasional setelah selama dua tahun terpuruk karena pandemi Covid-19," katanya.