Pelaku penyerangan Polsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan diduga teroris yang beraksi sendiri atau lone wolf. Pelaku diketahui berinisial AR (19) dan tidak bergabung dalam salah satu jaringan teroris manapun.
“Pelaku penyerangan merupakan lone wolf,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Argo Yuwono dalam konferensi pers secara daring, Selasa (2/6).
Setelah ditelusuri, jelas Argo, paham radikalisme yang dimiliki AR didapatkan dari internet tanpa dibimbing kelompok tertentu. AR juga dikenal sebagai sosok yang suka menyendiri.
“Dia mempelajari suatu pengetahuan itu dari internet. Dia rajin membaca sendiri, membayangkan sendiri, memprediksi sendiri, dan sebagainya,” ujar Argo.
Diketahui, penyerangan Polsek Daha Selatan terjadi pada Senin (1/6). Akibatnya, anggota polisi Brigadir Leo Nardo Latupapua tewas dibacok pelaku.
AR juga sempat membakar sebuah mobil di halaman parkir polsek setempat, sebelum akhirnya ditembak mati saat melawan petugas dalam pengejaran.