Mabes Polri meyakini masyarakat yang akan mengikuti reuni akbar 212 pada Minggu (2/12) mendatang, tidak akan sebanyak aksi 212 pertama kali, pada 2016 lalu. Karenanya, polisi tidak akan mengerahkan banyak personel untuk melakukan pengamanan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menerangkan, penyusutan jumlah massa itu terjadi, karena masyarakat sudah tidak mudah terprovokasi. Massa aksi pun diperkirakan hanya datang dari wilayah sekitar Jakarta saja.
“Ya tidak akan seramai yang dulu, sudah sangat menyusut. Masyarakat sudah mulai sadar, jangan sampai terprovokasi oleh situasi-situasi politik seperti ini,” ujarnya di Humas Mabes Polri, Rabu (28/1).
Dedi mengatakan, Polri tidak akan mengerahkan personel pengamanan dalam skala besar. Dia menyebut, personel Polsek di wilayah setempat, cukup untuk mengamankan aksi tersebut.
“Kecil itu (pengamanannya), cukup Polsek Gambir saja,” katanya.
Meski demikian, kata dia, Polda Metro Jaya tetap melakukan persiapan untuk memberikan bantuan pengamanan jika terjadi situasi di luar perkiraan. Segala potensi yang mungkin terjadi dalam penyelenggaraan aksi, juga sudah diantisipasi oleh Polda Metro Jaya.
Polda Metro Jaya pun menyatakan telah menerima surat perizinan aksi tersebut. Dari surat tersebut, Polda Metro Jaya melakukan perhitungan terhadap jumlah personel yang akan dilibatkan.
“Tentu melibatkan Polantas, apakah ada penutupan, rekayasa lalu lintas, buka tutup lalu lintas, akan diperkirakan,” ucap Dedi.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebelumnya menyatakan dirinya berencana hadir dalam aksi tersebut. Namun dia membantah kehadirannya dalam acara tersebut sebagai keberpihakan gubernur.
Menurut Anies, dirinya pun kerap menghadiri berbagai kegiatan yang diselenggarakan di Monas. Sehingga, kata dia, adalah hal yang biasa jika dirinya menghadiri acara tersebut.
"Seperti tahun lalu saya datang juga, meskipun saya bukan alumni. Lah iya, tapi saya datang Insya Allah," kata Anies di Balaikota DKI Jakarta, Senin (26/11).