Pihak kepolisian menyatakan telah mengantisipasi adanya aksi tandingan terhadap reuni 211 yang akan diselenggarakan di silang Monas, Jakarta, pada Minggu (2/12). Antisipasi dilakukan guna mencegah terjadinya bentrok antar kelompok yang sama-sama melaksanakan aksi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan pihaknya telah mendeteksi segala potensi, apalagi menjelang pelaksanaan aksi sejumlah pihak menyatakan akan membuat kegiatan serupa.
“Pada prinsipnya Polri, khususnya Polda Metro Jaya sudah mengantisipasi secara komprehensif dan detail potensi ancaman yang terjadi di dalam setiap kegiatan masyarakat seperti itu” kata Dedi di Jakarta pada Kamis, (29/11).
Dedi menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan skenario pengamanan pada saat penyelenggaraan reuni 212 berlangsung. Namun sayang, Dedi enggan membeberkan secara rinci mengenai skenario pengamanan tersebut.
Kendati demikian, Polri tetap mengimbau kepada masyakarat agar tidak terprovokasi oleh segala sesuatu yang bisa memecah belah bangsa. Masyarakat juga diimbau tetap menjaga persatuan.
"Tidak boleh polarisasi dilakukan kelompok tertentu yang dapat merusak kesatuan bangsa," ucap Dedi.
Sementara Juru bicara Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin, mengatakan reuni akbar 212 yang dilaksanakan untuk kedua kalinya ini akan dihadiri sekitar 3 juta peserta. Jumlah ini sama dengan reuni 212 pertama yang terlaksana pada 2017. Rencananya, dalam pelaksanaan reuni 212 tersebut akan diawali dengan salat malam berjamaah.
“Dilanjutkan dengan Salat Subuh serta zikir, istigosah dan tausiah. Serta ada nada Sholawat dari grup Gambus Sabyan,” katanya melalui pesan singkat.
Selain Gambus Sabyan, kata Novel, reuni 212 kali ini rencananya akan mengundang tokoh-tokoh aksi di antaranya Ustaz Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Ustaz Arifin Ilham dan Ustaz Abdul Somad, KH Nasir Zein dan ketua organisasi masyarakat yang ikut dalam aksi 212.
Adapun sebelumnya, pada Rabu, 28 November 2018 Forum Silaturahmi Aktivis 212 mendatangi Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya. Mereka mengajukan surat pemberitahuan untuk menggelar aksi tandingan terhadap Reuni Akbar 212 yang akan berlangsung di Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu, 2 Desember 2018.
Perwakilan Forum Silaturahmi Aktivis 212, Kapitra Ampera, mengatakan pihaknya akan menggelar aksi di tempat yang sama dengan tajuk "Aksi Pencerahan Anak Bangsa". Politikus PDIP itu merasa keberatan dengan Reuni Akbar PA 212. Sebab, 212 merupakan wadah milik komunitas Islam, bukan wadah bagi suatu kelompok yang mendukung pasangan calon presiden tertentu.