close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Karopenmas Divisi Humas Brigjen Pol Dedi Prasetyo./AntaraFoto
icon caption
Karopenmas Divisi Humas Brigjen Pol Dedi Prasetyo./AntaraFoto
Nasional
Senin, 11 Maret 2019 14:57

Polri tangkap dua terduga teroris

Mereka ditangkap di waktu dan tempat yang berbeda.
swipe

Satgas Anti Terorisme dan Radikalisme dibantu Densus 88 menangkap dua terduga teroris yang berafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Kedua terduga teroris tersebut bernama Rinto alias Putra Syuhada (23), dan Panji Kumbara alias Salim Salyo. Mereka ditangkap di waktu dan tempat yang berbeda.

Polisi menangkap Rinto di kediamannya di Jalan Sam Ratulangi, Gang Suhada, Kelurahan Penengahan Raya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung.

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan Rinto mengaku ke orang tuanya akan melaksanakan tugas amaliyah. Berdasarkan pernyataan orang tuanya, Rinto jarang sekali pulang ke rumah.

“Ia menyampaikan pernyataan ke orang tuanya akan melakukan amaliyah di Polda Lampung dan markas kepolisian yang ada di Jakarta,” kata Dedi, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/3).

Penangkapan tersebut, berawal dari keterangan orang tuanya yang memberikan informasi kepada petugas kepolisian bahwa Rinto telah pulang ke rumahya, Sabtu (9/3). Kemudian, tim bergegas untuk melakukan penangkapan terhadap Rinto.

Kerabat Rinto pun mengatakan Rinto sering ke luar, jarang pulang, dan bersikap tidak serperti biasa. Berdasarkan kecurigaan itu kerabat kerap menasihatinya agar tidak terlibat dalam hukum, namun Rinto acuh dengan peringatan tersebut.

Dalam penangkapan Rinto, tim Penjinak Bahan Peledak Brimob Polda Lampung, mengamankan benda yang diduga sebagai bahan peledak dengan campuran potasium klorat serta switching on-off, yang disimpan di atas loteng sebelah rumah tetangganya.

Selain itu, Dedi mengatakan penangkapan terhadap terduga teroris Panji, berawal dari hasil pemantauan dan monitoring tim Satgas Anti Terorisme dan Radikalisme. Panji ditangkap di daerah Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), pada Minggu (10/3).

Berdasarkan penangkapan tersebut, aparat berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang diindikasi sebagai bahan peledak bom rakitan. Barang bukti tersebut nantinya dipakai untuk menyerang petugas kepolisian.

"Bom ini biasa dipakai kelompok JAD, antara lain ada potongan paku, baut, potasium, dan kaleng yang sudah dipersiapkan," ucap Dedi.

Kendati demikian, tim Penjinak Bahan Peledak sedang meneliti kandungan yang disematkan dalam paralon tersebut. Selain itu, kedua terduga teroris itu masih dilakukan pemeriksaan oleh tim Satgas Anti Terorisme dan Radikalisme. Rencanananya, kedua pelaku tersebut akan menjalani pemeriksaan kesehatan.

Lebih jauh, Dedi menjelaskan dalam menghadapi kontestasi Pemilu 2019, sebanyak dua per tiga personil Polri diturunkan untuk mengamankan acara pesta demokrasi tersebut.

"Untuk mengantisipasi segala macam bentuk potensi ancaman yang tidak berpeluang bisa terjadi, termasuk ancaman terorisme," ujar Dedi.

img
Achmad Al Fiqri
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan