close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Penyelidikan bersama antara PLN dan Polri untuk mengetahui faktor penyebab teknis pemadaman listrik./Antara Foto
icon caption
Penyelidikan bersama antara PLN dan Polri untuk mengetahui faktor penyebab teknis pemadaman listrik./Antara Foto
Nasional
Senin, 05 Agustus 2019 12:06

Polri turun tangan selidiki sebab pemadaman listrik

Polri dan PLN akan melakukan penyelidikan bersama untuk mengetahui faktor penyebab teknis pemadaman listrik.
swipe

PT PLN (Persero) menggandeng Polri untuk menyelidiki permasalahan jaringan arus listrik yang mengakibatkan pemadaman di sejumlah daerah Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten pada Minggu (4/8). Polisi akan membantu PLN dalam menyimpulkan faktor penyebab pemadaman listrik. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, penyelidikan bersama dengan PLN dilakukan untuk mengetahui penyebab utama pemadaman serentak tersebut. Sebab setelah semalam sejumlah daerah sudah menyala, pagi ini Senin (5/8) kembali terjadi pemadaman listrik.

“Untuk menentukan secara ilmiah apa yang menjadi penyebab utamanya. Apakah ada unsur atau faktor penyebab teknis, human error atau alam,” ucap Dedi di Humas Mabes Polri, Senin (5/7).

Meski begitu, Dedi menyatakan sampai saat ini belum ada hasil dari penyelidikan yang dilakukan. Penyelidikan menurut Dedi membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

“Masih diselidiki bersama PLN. Jadi menunggu hasil investigasi secara komprehensif, secara ilmiah,” kata Dedi.

Seperti diketahui, PLN menjelaskan sebab padamnya listrik yang terjadi lebih dari enam jam pada Minggu (4/8) karena gangguan pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) 500 kV Ungaran–Pemalang.

Gangguan pada Sutet Ungaran-Pemalang karena beban listrik di Jawa Barat melebihi kapasitas pembangkit dari Jawa bagian timur. Sirkuit aliran listrik pembangkit dari Jawa bagian timur yang rusak, sementara beban di Jawa bagian barat besar. 

Ada selisih beban 2.000-3.000 Megawatt (MW). Beban listrik di bagian Barat Jawa yang ditaksir sebesar 13.000 MW dan beban tersebut berasal dari kawasan DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan