Satgas Madago Raya masih memburu empat anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tersisa di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), pasca-meninggalnya pimpinan mereka, Ali Kalora. Namun, keempatnya diharapkan menyerahkan diri.
"Diharapkan kepada sisa DPO (daftar pencarian orang) teroris Poso untuk segera menyerahkan diri sebelum dilakukan tindakan tegas terukur apabila bertemu di lapangan," kata Kapolda Sulteng, Irjen Rudy Sufahriadi, dalam keterangan resminya, Minggu (19/9).
Menurutnya, keempat anggota MIT yang tersisa adalah Askar Alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang. Keempatnya merupakan simpatisan MIT sejak kepemimpinan Santoso.
"Sampai sekarang, tidak ada (pengganti Ali Kalora sebagai pimpinan MIT dari keempat anggota tersisa)," tuturnya.
Ali Kalora dan Jaka Ramadhana tewas saat baku tembak dengan Satgas Madago Raya pada Sabtu (18/9), pukul 18.00 Wita. Keduanya tewas saat memisahkan diri dari empat anggota yang masih hidup.
Dalam operasi, disita sejumlah barang bukti berupa satu pucuk senjata M-16, dua hammelok, dua ransel, pakaian, dua selimut, sarung, senter kepala, benang lilit, belanga plus daging, kaus kaki, headset, kepala charger, gunting, garam, kantung berisi beras dan obat-obatan, gergaji, parang, dua obat nyamuk, muk air, toples kecil, botol minyak, dua korek api, Pons, sikat pembersih senjata, tali pancing, slink, tali jemuran, karet ban, minyak tanah, terpal, ponsel, jam tangan, bom tarik, dan bom bakar.