Penurunan jumlah penumpang cukup signifikan terjadi di sektor angkutan umum selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jakarta.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyebut, penumpang kendaraan umum dalam dan antarkota turun di atas 50%. Hal itu, menandakan efektivitas PPKM darurat.
"Dalam perkotaan tidak hanya bus, MRT, LRT, dan TransJakarta turun sebesar 53,95%," kata Syafrin dalam konferensi pers secara daring di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (19/7).
Menurut Syafrin, data juga menunjukan penurunan drastis di penumpang kendaraan umum antarkota. Pemantauan dilakukan di empat terminal, yakni Pulogebang, Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priok.
"Penumpang antarkota antarprovinsi yang menggunakan bus turun signifikan 65,05%," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya bersama TNI dan Polri tetap akan melakukan pemantauan hingga penindakan apabila ditemukan ada angkutan umum antarkota antarprovinsi yang meloloskan pemudik.
Sebanyak 2.500 personel gabungan telah bergerak untuk melakukan operasi penindakan itu. "Untuk mengawasi travel gelap total kami kerahkan 2.500 orang," ucapnya.