Calon Presiden Prabowo Subianto meminta kepada pendemo di Gedung Bawaslu untuk bubar dan kembali ke rumah.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengumumkan pernyataan melalui video yang diunggah di media sosial terverifikasi miliknya. Dia meminta aksi massa yang berlangsung Rabu (22/5) segera diakhiri dan kembali ke rumah masing-masing.
"Saya mohon saudara-saudara kembali ke tempat istirahat masing-masing, hindari tindakan di luar hukum," kata Prabowo dalam video yang disebarkan melalui akun Twitter resminya @Prabowo, yang dilihat pada Rabu (22/5) tengah malam.
Dia meminta aksi damai yang dilakukan para pendukungnya yang masih berlangsung hingga Rabu malam, agar segera diakhiri.
Menurut dia, para pendukungnya menghadapi esok hari untuk sahur dan melanjutkan ibadah puasa Ramadhan.
"Hindari tindakan di luar hukum, selalu mengalah dan patuh pada ketentuan hukum. Ini imbauan saya, percaya lah pada pemimpin-pemimpin kalian, kita sedang berjuang di jalur-jalur hukum dan konstitusi," ujarnya.
Prabowo memohon kepada pendukungnya agar selalu bertindak arif, sabar, dan menghindari kekerasan sehingga aksi massa yang dilakukannya berlangsung damai.
Dia mengingatkan apa yang diperjuangkan selama ini demi kepentingan rakyat Indonesia sehingga para pendukungnya harus tetap tenang dan sabar.
"Dan saya mohon kepada aparat untuk arif dan menahan diri, kita semua cari solusi terbaik untuk bangsa," ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo juga memberikan pernyataan dalam konferensi pers untuk menyikapi aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak Selasa (21/5) hingga Rabu (22/5).
Berikut pernyataan lengkap Prabowo pada Rabu (22/5) siang:
Pertama, innalillahi wainnalillahi kami mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya 6 orang dan terlukanya ratusan masyarakat yang menjadi korban kekerasan pada malam hari dan dini hari yang baru lalu.
Dua, seperti yang sudah kami sampaikan berkali-kali sebelumnya, kami mendukung semua penggunaan hak konstitusional yang berakhlak yang damai dan tanpa kekerasan dalam perjuangan politik kebangsaan kita.
oleh sebab itu saya mengimbau kepada seluruh pihak masyarakat yang menyampaikan aspirasinya, pihak kepolisian pihak TNI dan semua pihak untuk menahan diri agar tidak melakukan kekerasan fisik.
Termasuk kepada seluruh pejabat publik, pejabat kepolisian politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, netizen dan seluruh anak bangsa untuk menghindari kekerasan verbal pun yang dapat memprovokasi apalagi di bulan Ramadhan yang baik dan suci ini.
Tiga, kami meminta peristiwa kekerasan tadi malam dan juga yang terjadi subuh tadi yang telah mencoreng martabat dan marwah bangsa Indonesia jangan boleh terjadi lagi.
Bila hal ini sampai terjadi lagi maka kami sangat khawatir rajutan anyaman kebangsaan kita bisa rusak dan sangat sulit untuk kita rangkai kembali.
Empat, kami memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Besar, Yang Maha Esa agar kemanunggalan TNI-Polri dengan rakyat senantiasa terjaga dan tidak digunakan sebagai alat kekuasaan.
Adik-adikku para pejabat dan petugas di TNI-Polri yang masih aktif saya mohon kita ingat bersama, seragam, makanan dan senjata yang Anda sekarang gunakan dibiayai oleh rakyat.
Saudara-saudara adalah milik rakyat semuanya, rakyat mendambakan saudara mengayomi rakyat, melindungi rakyat semua, saudara adalah harapan kita.
Saudara-saudara kami mohon janganlah sekali-kali menyakiti hati rakyat apalagi memukul dan menembak rakyat kita sendiri mari sama-sama kita jaga rakyat agar tetap damai dan bergembira.
Saya tegaskan kepada semua yang masih mau mendengar saya, para pendukung saya, sekali saya tegaskan hindari kekerasan fisik berlakulah sopan santun. Hormatilah pejabat pejabat penegak hukum dan jangan sekali-kali menggunakan kekerasan. Memang berat, saya memahami.
Tapi saya tegaskan kembali seandainya ada salah paham engkau dipukul jangan melawan. Ini berat tapi ini harus kita lakukan.
Apapun terjadi demi negara, bangsa dan negara demi seluruh umat, demi semua agama hindari kekerasan.
Saya kira itu yang saya ingin sampaikan.