Hasil Survei Indo Barometer menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai kepala daerah terpopuler di masyarakat. Dengan popularitas berada di angka tertinggi, yaitu 91%, Anies dinilai memiliki modal tinggi untuk terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
"Untuk bisa dipilih harus disukai, untuk bisa disukai harus dikenal," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam diskusi bertajuk "Mencari Pemimpin Road to Capres 2024" di Jakarta, Minggu (23/2).
Menurutnya popularitas Anies bahkan mengungguli kepala daerah lain dengan jumlah penduduk yang besar, seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Tingkat pengenalan publik terhdap Anies itu mencapai 91%. Lalu disusul kemudian oleh kepala daerah lain, seperti Ridwan Kamil 65%, dan Kofifah Indar Parawansa 55%. Sementara Ganjar Pranowo 47%, dan Rismaharini 49%. Kurang dikenal karena dibawah 50%," katanya.
Qodari mengatakan, Anies diuntungkan oleh status DKI Jakarta yang merupakan Ibu Kota Negara. Meski populasi DKI Jakarta hanya 4% dari total penduduk di Indonesia, status tersebut membuat Anies lebih banyak mendapat sorotan dari media.
"Jadi ini yang dikatakan Gubernur DKI rasa presiden," katanya.
Selanjutnya, kata Qodari, hasil survei Indo Barometer juga menunjukkan Anies juga menjadi calon presiden yang dipercaya publik. Anies berada di posisi kedua dari Prabowo Subianto.
"Dari pertanyaan tertutup, jika tanpa Jokowi, di urutan pertama, masyarakat yang memilih Prabowo Subianto sebagai capres sebanyak 22%, sementara di urutan kedua yaitu Anies Baswedan yang mencapai 14%. Sandiaga Uno 8%, Ganjar Pranowo 7%,dan Tri Rismaharini 6%," katanya.
Meski demikian, Qodari mengakui kondisinya masih sangat dinamis. Hal itu karena pelaksanaan kontestasi Pilpres 2024 masih cukup panjang.
"Anies adalah orang yang bisa ikuti jalur sukses story-nya Jokowi, ini memang memang belum final, tapi ingat, popularitas Anies itu 91%, yang lain pengenalannya masih terbatas, kisaran 50%," ujarnya.
Survei ini dilakukan Indo Barometer terhadap 1.200 responden dari 34 provinsi pada 9-15 Januari 2020. Metode penarikan sampel yang dilakukan ialah multistage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,83%, dengan tingkat kepercayaan 95%.