Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi meminta, Pemprov Jakarta serius menangani banjir ibu kota. Saat ini, hujan intensitas sedang saja beberapa ruas jalan sudah tergenang.
Menurut dia, anggaran yang disiapkan dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS) Rancangan APBD tahun 2021 tak main-main. Untuk penanganan banjir diusulkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) mencapai Rp4,05 triliun.
Besaran itu didapat dari dana pinjamanan pemerintah pusat ke DKI dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk peningkatan infrastruktur pengendalian banjir Rp3,1 triliun. Sedangkan, sisanya dari APBD DKI.
"Karena memang masalah di Jakarta itu ada tiga, macet, banjir, dan pandemi Covid-19. Untuk banjir ini saya minta komitmennya untuk kerja yang betul," kata Pras, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/11).
Dalam eksekusi kegiatan penanganan banjir, Pras mendesak, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga DKI. Upaya tersebut perlu dilakukan agar tidak terulangnya peristiwa banjir yang diakibatkan program revitalisasi trotoar di sejumlah wilayah di ibu kota.
"Dalam waktu dekat saya juga akan menggagas apel siaga banjir untuk mengetahui jumlah pasukan biru, oranye, hijau, alat-alat berat yang akan disiapkan. Supaya apa, supaya kami tahu kekuatan menghadapi musim penghujan yang saat ini sudah terjadi," ungkap politikus PDIP itu.
Sementara itu, Kepala Dinas SDA DKI, Juani Yusuf menjelaskan, total anggaran penanggulangan banjir Rp4,05 triliun dalam KUAPPAS Rancangan APBD tahun 2021 sebagian besar akan digunakan untuk pembebasan lahan untuk pembebasan lahan dalam kegiatan pelebaran kali dan pembangunan waduk.
Selain itu, untuk pembangunan dan rehabilitasi sistem polder pengendali banjir, revitalisasi pimpa pengendali banjir, pembangunan tanggul pengaman pantai (NCICD A), pembangunan drainase vertikal, perencanaan dan pengembangan flood supporting information system, dan penataan kawasan Kota Tua.
"Untuk pekerjaan hingga akhir tahun ini kita fokus pada pengerukan waduk, situ, embung yang telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai Desember," jelasnya.